Warga Kekurangan air bersih di pulau Adonara/FOTO
Larantuka, Kompas 1 net–Warga Larantuka yang juga adalah mantan Aktivis sebut Bupati Anton Doni Segera “Copot” Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Flores Timur karena dianggap tidak berpihak kepada Rakyat.
Pasalnya menurut dia kegiatan FBN pada pekan lalu terkesan di paksakan untuk menyukseskan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur.
Yang mana kata warga lagi, Pada masa kampanye awal, Anton Doni -Ignas Boli tidak mendukung Festival apapun karena Flores Timur bukan Kota wisata, tetapi terkesan di paksakan oleh Dinas walaupun memikul hutang dan sampai saat ini Dinas pariwisata belum mengevaluasi secara menyeluruh kegiatan FBN yang baru usai.
Tak hanya itu belum evaluasi FBN Dinas Pariwisata Gelontorkan lagi anggaran 500 juta yang akan sukseskan kegiatan 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur dengan Agenda “Fun Run” di pulau Solor.
Kegiatan ini hanya buat senang senang para Pejabat daerah yang di mana Warga Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura Kabupaten Flores Timur di landa Erupsi pada Minggu 18 Mei 2025 pada pukul 13;45 siang tadi sebanyak 8 kali letusan.
Tambahnya lagi, Apalagi Warga Flores Timur di Pulau Adonara sementara mengalami krisis air bersih seperti yang di lansir Oleh Salah satu media online tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur (Flotim) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam momentum mendahului Perubahan APBD Kabupaten Flotim pada 28 April 2025 yang lalu, mematok anggaran sebesar Rp500 Juta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flotim untuk kegiatan Fun Run.
Rencananya kegiatan Fun Run akan digelar di Pulau Solor pada Juni mendatang.
Di tengah adanya instruksi Presiden terkait efisiensi penggunaan anggaran untuk semua daerah di Indonesia, Pemkab Flotim malah menganggarkan lima ratus juta untuk kegiatan lari dan senang-senang.
Patiricia salah seorang warga Desa Sandosi Kecamatan Witihama kepada awak media Minggu,18/05/2025 mengatakan, kegiatan Fun Run itu bukan bagian dari kebutuhan masyarakat.
Seharusnya Pemerintah daerah lebih memikirkan kepentingan masyarakat ketimbang menggelar acara yang dianggap hanya untuk kesenangan Pemerintah serta menghabiskan anggaran yang cukup Fantastis tetapi tidak ada Feedback bagi daerah ini,”Ketusnya.
“Kami masyarakat Desa Sandosi bertahun-tahun mengalami krisis air bersih. Hampir setiap tahun politik masalah air menjadi isu politik yang hangat di desa kami. Kami berulang kali juga dijanjikan akan hadirnya air bersih di desa kami namun hingga saat ini tidak ada realisasinya”, ungkap Patricia.
Sandosi ini juga bagian dari Flotim sehingga Pemerintah Daerah juga perlu memikirkan kebutuhan pokok masyarakat seperti air bersih. Sebab, air bersih itu adalah kebutuhan pokok masyarakat dan sumber kehidupan. Kondisi ini harus menjadi prioritas Pemerintah Daerah”, harap Patricia.
Ia berharap Pemerintahan yang dipimpin Bupati Antonius Doni Dihen dan Ignasius Boli Uran lebih berpihak kepada masyarakat. Jangan suka menggelar kegiatan yang menelan anggaran fantastik tapi impek untuk masyarakat dan daerah ini minim. Sebaiknya, perhatikan kebutuhan masyarakat di desa-desa.
Sementara itu Kadis Pariwisata Kabupaten Flores Timur, Silvester Kabelen enggan menjawab pertanyaan awak media dan lebih memilih Bungkam terkait Evaluasi FBN yang belum di lakukan serta menelan anggaran 425 juta, pada 26 April 2025 pekan lalu.
Rita Senak Kompas 1 net melaporkan