Pekanbaru, Kompas 1 Net-Sebelumnya, sebagaimana diberitakan media ini, Ratusan pemilik lahan Eks Gabungan Koperasi Pegawai Negeri Sipil (GKPN) Unit 3 Rimbo Panjang mendesak Panitia Pengadaan FC Tanah Tol Pekanbaru Rengat blokir surat.
Hal itu mencuat setelah konsolidasi waspada mafia tanah sejumlah pemilik lahan eks GKPN 3 di Salah Satu Cafe Jl. Arifin Ahmad Pekanbaru Senin (26/2/24).
Salah satu Anggota GKPN III pernah bertanya ke panitia Tol.
“Kami tanya kenapa lahan kami tidak kunjung dipanggil, kata panitia ada tumpang tindih, ” terang Elvis dengan hati penasaran.
Informasi yang diterima kru redaksi dari peserta rapat kemarin (26/2) tanah yang mereka tempati tiba tiba diklaim berada di Desa Tarai Bangun.
Menyikapi itu, pakar lingkungan hidup UIN Suska Riau Dr Elviriadi meminta pihak GKPN tetap tenang tetapi waspada.
“Mungkin ada sesuatu terjadi di areal Eks GKPN III tersebut. Panitia Tol sebaiknya berterus terang dan segera ambil sikap. Insyaallah Minggu depan saya ada agenda ke Jakarta. Akan saya lapor dan koordinasikan dengan Pak Jokowi, ” ucapnya Rabu (13/3/24).
Elviriadi menilai, proyek strategis Nasional Jalan Tol Pekanbaru Rengat harus diberi kemudahan.
“Kan sudah diputuskan bangun Tol. Ya harus kita syukuri dan permudah. Jangan gara gara ganti rugi dan kasus kasus mafia tanah bikin terlambat progressnya. Nanti pak Jokowi bisa marah. Malu kita propinsi Riau ini tak bisa memfasilitasi niat baik pemerintah pusat, ” pungkas peneliti gambut yang ikhlas gundul pacul demi hutan kampar.
Tim Redaksi