Pelalawan – Bupati dan rombongan hadiri pembukaan Suluk Khaluwat di Surau Suluk Al Muttakin Sorek Satu Kelurahan Sorek Satu Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Riau, pada hari Rabu 09 Maret 2022.
Turut hadir di acara pembukaan Suluk., Wakil Bupati Pelalawan H Nasaruddin, SH,.MH, dan rombongan, Pimpinan / panitia Suluk Buya Saipul Engku Kari, Buya Mudo Syamsuar Engku Lobai Bungsu,Anggota DPRD Pelalawan H Sugianton, Camat Pangkalan Kuras.Sri Nurseri, Lurah Sorek Satu Edi Mardianto,S.P.D. Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, cerdik pandai dan seluruh Ikhwan yang mengikuti Suluk turut hadir.
Buya Saipul Engku Kari menyampaikan dalam fatwanya secara terang benderang dan dapat di simpulkan (Rangkum) oleh awak media ini apa yang telah di sampaikan sang pembimbing rohani tersebut.
Orang yang mengikuti kegiatan Suluk wajib mengikuti Toriqot yang artinya seseorang itu harus di Ba’iat terlebih dahulu baru bisa mengikuti ibadah Suluk (Itikaf).
Dalam mengamalkan Suluk ini, para pengamat Suluk ini di perbanyak berzikir menyebut Asma Allah. Satukan Pikiran, Ucapan, Hati dan iklas agar di saat bersuluk bisa khusuk dalam berzikir.pastinya, setiap yang di Zikir kan sudah ada tempat / maqomnya di dalam diri kita.
Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah. Menempuh jalan suluk mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat).
Ber-suluk juga mencakup hasrat untuk Mengenal Diri, Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian Tuhan, dan Pencarian Kebenaran Sejati (ilahiyyah), melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Allah
Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur’an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Seseorang yang menempuh jalan suluk disebut salik.
Kata suluk dan salik biasanya berhubungan dengan tasawuf, tarekat dan sufisme
Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 17 dengan sebutan “Waliyam Mursyida” artinya wali yang mursyid.
Kata “Wali” disini dalam versi kaum Sufi diartikan sebagai figure manusia suci, pemimpin rohani, manusia yang sangat taat beribadah kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sedangkan kata “Mursyid” diartikan sebagai Nur Ilahi, cahaya Ilahi, atau energy Ilahi.Cahaya di atas cahaya, Tuhan akan menuntun kepada cahaya-Nya, siapa yang dikehendaki-Nya”..
(QS. An-Nur : 35).
Hakikat Mursyid itu tidak berwujud, akan tetapi setelah masuk kedalam rumah wujud berulah ia memiliki wujud.
Maka Nur Ilahi atau energi Ilahi yang telah mewujud dalam Rohani Sang Guru itulah yang disebut dengan Waliyam Mursyida.
Dan Mursyid itu tidak banyak, yang banyak adalah badan ragawi yang disinggahi, hanya penampakan fisiknya.
Ibarat pancaran sinar matahari yang masuk keberbagai lobang, kelihatan banyak tetapi Hakikatnya hanya satu, Cahaya dan Sinar itu-itu juga..
Sudah jelas di dalam Al Qur’an Surat Al maidah Ayat 35. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu menjadi orang yang beruntung.di Dunia dan di Akhirat kelak.
Buya Saipul Engku Kari juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Pelalawan yang telah membangunkan rumah Suluk di Kelurahan Sorek Satu, semoga kedepannya Pemda Pelalawan dapat lebih meningkatkan bantuan ke rumah Suluk ini.
Membantu dengan membangunkan rumah Suluk ini sama dengan membela agama Allah,”Ucapnya.
Semoga kegiatan Suluk selama 10 hari 10 malam ini berjalan dengan baik,” terang Buya Saipul Engku Kari.
Lurah Sorek Satu, Edi Mardianto,S.Pd. menambahkan, kegiatan Suluk (bersuluk) keberadaan nya sudah ada sejak tahun 1998 yang lalu.
“Bersuluk ini sangatlah penting dan baik karena dalam mengikuti bersuluk kita di bimbing oleh sang Mursyid (Pembimbing Rohani) terang Lurah Sorek Satu.
Wakil Bupati Pelalawan Nasaruddin SH, MH, dalam sambutannya menyampaikan.
“Sebelumnya, Wabup Pelalawan memohon maaf kepada seluruh tamu yang hadir, seharus nya yang hadir di acara ini adalah Bupati Pelalawan H Zukri Misran, namun berhubung Bupati ada kegiatan yang sangat mendadak maka di wakilkan kepada Wabup Pelalawan,”Ucap Nasaruddin.
“Suluk (bersuluk) ini sangat lah indah dah baik juga penting.
“Saya sudah lama mengenal Suluk ini, namun belakangan baru saya masuk Toriqot (Ba’iat) setelah itu saya mengikuti ibadah Suluk.
“Ya, setelah saya amalkan, barulah saya memahami apa sebenarnya yang terkandung dalam ibadah Suluk Tersebut.
“Merugikan lah kita jika tidak mengikuti kegiatan Suluk (bersuluk) ini, dan tidak bisa saya jabarkan secara terang benderang bagaimana perjalanan Suluk ini, silahkan belajar dan belajar terus tentang Suluk ini. Setelah kita masuk Toriqot (Ba’iat) dan di lanjutkan dengan Suluk, barulah kita dapat merasakannya,”Imbuh Nasaruddin,.SH.MH.
Setelah Pembukaan Suluk oleh Wakil Bupati Pelalawan, kegiatan di lanjutkan dengan berdoa dan setelah itu makan bersama.
Seluruh rangkaian kegiatan pembukaan Suluk tetap mengedepankan protokol kesehatan.
By : Dian.