Photo : Qustody Transfer minyak dari PT PHR kepada Kapal pengangkut PT Pertamina (Persero) di Dermaga Dumai. Jum’at 25 Agustus 2023.
Dumai, Kompas 1 Net– Di Dumai selain terdapat sumur pompa minyak, juga merupakan pusat penting bagi PT Pertamina Hulu Rokan ( PHR), pasalnya dari keseluruhan produksi minyak di Pekanbaru Minas, Duri dan Rohil, bahkan ikut 3 Perusahaan lainnya menjadikan Dumai sebagai muara akhir penyimpanan hasil produksinya, hal itu karena selain merupakan tempat penyimpanan Dumai juga merupakan gerbang dari pengaliran dalam penjualan ( Qustody transfer)
Demikian dipaparkan oleh Team Manager Dumai Operation Ahmad Ubaidillah kepada puluhan awak media yang ikut dalam acara Pertamina Hulu Rokan Awards ( PENA ) dan Anugrah Jurnalistik Pertamina ( AJP) tahun 2023. di Dumai Country Club’s Dumai, Jum’at 25 Agustus 2023.
Team Manager Dumai Operation Ahmad Ubaidillah kepada puluhan awak media di Dumai Country Club’s Dumai, Jum’at 25 Agustus 2023.
“Dumai ini merupakan muara dari semua kegiatan perusahaan minyak yang tersebar di seluruh Riau, ada sebanyak 16 buah tanki penyimpanan yang tersedia, dan ada pula 4 buah dermaga di pelabuhan di kota Dumai tempat berlabuhnya kapal pengangkut, ada 4 perusahaan yang ditampung di ditempat penyimpanan akhir sebelum dijual ini. BSP, Erlangga, Bina Persada dan PT Pertamina Hulu Rokan ( PHR),” ungkapnya.
Di Dumai juga merupakan tempat pengukuran standar baku mutu minyak mentah dari semua kegiatan perusahaan tersebut, karena minyak memiliki 2 jenis antara jenis berat dan jenis ringan.
Dikatakan dia, ” Dumai tempat standar baku mutu dan tempat pengukuran, caranya minyak diambil sampel nya untuk pengukuran kadar minyak, maka diambil berdasarkan permeter kubik nya untuk menentukan minyak, karena tidak semuanya minyak dan ada air. Lalu dibawa ke laboratorium dan disitulah ditentukan standar mutu tadi. Minyak mentah itu ada 2 jenis, SLC adalah minyak ringan, dan Sumatran adalah minyak berat, Dumai juga merupakan pusat transaksional dan 96 persen pembelinya adalah PT Pertamina ( Persero),” ungkapnya.
Dari ruang Dumai Country Club’s, awak media menuju ke HCT CTOM OPS Control Room. Dikatakan Ahmad Ubaidillah,” Ini adalah Ruangan Kontrol, disini diatur lalu lintas minyak, monitor operasi untuk mendeteksi semua bentuk operasional, baik itu kemungkinan macet karena minyak membeku, minyak tumpah, ukuran minyak yang dialirkan, dan juga pipa pipa mana yang digunakan. Ada 4 pipa, pipa 20 inchi, pipa 30 inchi dan 40 inchi. Sedangkan pipa yang berwarna hijau adalah pipa air yang berukuran 40 inchi,” jelasnya.
Ahmad Ubaidillah menjelaskan tentang kegiatan di Room Control Centre
Saat awak media ini menanyakan hal terpenting dalam ruang kontrol itu dimaksudkan adalah untuk memantau tumpahan minyak.
“Supaya selalu terpantau jangan sampai ada minyak yang tumpah keluar dari pipa pengaliran, kita tidak mau ada minyak yang tumpah meskipun hanya setetes ke air,” jawabnya.
Disini dilengkapi dengan berbagai alat kontrol dan keselamatan, untuk pemadaman api ianya disebut
Dumai tank farm fire line system (Sistem garis pemadam kebakaran dumai tank farm) untuk mendeteksi dini terhadap kemungkinan kebakaran,” pungkas Ahmad Ubaidillah di room control tersebut
Selanjutnya awak media juga melakukan peninjauan ke lokasi, disitu minyak mentah dialirkan ke kepada kapal tangker pengangkut yang berlabuh di Dermaga, di salah satu dermaga tampak kapal yang sedang mendownload minyak atau sedang pengisian.
Yang kita lihat itu adalah kapal pengangkut PT Pertamina Persero dengan muatan 1000 ton, dengan panjang 360 meter. Dan terkenal kedalaman normal 17,4 meter. Namun saat terjadi pendangkalan dilakukan normalisasi dengan pengerukan. Dan ada 3 pipa yang masuk kesini sedang mengalirkan minyak yang telah di ukur di tangki.
Tangki penyimpanan minyak sebelum pengaliran ke kapal pengangkut
Pelabuhan harus diambil izin dari perhubungan dan ISS sebelum digunakan sebagai tempat operasional. Layak atau tidaknya tergantung pada sertifikasi itu,” terang Team Manager Dumai Operation Ahmad Ubaidillah, lagi.
Zurfami, Kompas 1 Net-melaporkan.