Jakarta, Kompas 1 net – LSM JAGER menghadiri Focus Gruop Discussion yang bertema ”Strategi Dan Edukasi Pentingnya Membangun Sinergitas Pemerintah Dan Masyarakat Terkait Hak Azasi Manusia” di gedung lobi Hotel Horison Balairung Jakarta, Jakarta Timur. Pada hari Jumat sore (7/12/2024).
Acara Focus Group Discussion di hadiri oleh narasumber Bandi Dendi Malera, S.E., Haris Azhar, S.H., M.A., Laksamana Muda TNI (Purn.) Soleman B. Ponto dan LSM Jager beserta Kominda
Pendidikan HAM ideal harus mengakar pada upaya sistematis dan berkelanjutan menciptakan masyarakat yang sadar akan hak dan kewajiban mereka, serta pemerintah yang responsif terhadap HAM. Program ini membutuhkan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat, dengan dukungan regulasi, sumber daya, dan pengawasan yang efektif.
Hak Azasi Manusia (HAM) merupakan prinsip universal yang menjunjung tinggi martabat dan kebebasan individu. Di Indonesia, pelaksanaan HAM telah melalui perjalanan panjang yang mencerminkan dinamika politik, sosial, dan budaya. Pasca reformasi 1998 menjadi tonggak penting dalam upaya perbaikan HAM di Indonesia, ditandai dengan penghapusan berbagai kebijakan represif era Orde Baru serta pembentukan institusi khusus, seperti Komnas HAM.
Salah satu kemajuan utama adalah ratifikasi berbagai instrumen internasional, termasuk kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) dan kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR). Hal ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan HAM sebagai bagian intgral dalam kebijakan nasional.
Namun, pelaksanaan HAM di Indonesia masih menghadapi tantangan besar. Kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, seperti Tragedi 1965, Timor Timur dan kasus penculikan aktivis, belum sepenuhnya diselesaikan. Proses hukum yang lambat serta kurangnya pelaku menjadi kendala utama. Selain itu, isu pelanggaran HAM di Papua, perlindungan kebebasan beragama, serta konflik agraria menunjukkan masih adanya kesenjangan antara regulasi dan implementasi.
Kendati demikian, berbagai inisiatif dari masyarakat sipil terus memberikan tekanan kepada pemerintah untuk meningkatkan penghormatan terhadap HAM. Aktivisme digital, advokasi hukum, dan kampanye internasional menjadi alat penting dalam memperjuangkan keadilan. Peran lembaga peradilan juga mengalami perbaikan meskipun masih jauh dari ideal.
Secara keseluruhan, pelaksanaan HAM di Indonesia mengalami kemajuan signifikan, namun masih terdapat pekerjaan rumah besar untuk memastikan bahwa hak-hak dasar dihormati dan dilindungi. Diperlukan sinergi antara pemerintah masyarakat sipil dan komunitas internasional untuk mempercepat proses ini.
Ketua LSM Jager Adeng Ahmad Syafan Menanggapi Forum Group Discussion ” Saya mengapresiasi Kominda menghadirkan narasumber pakar HAM, dalam pemaparan diskusi tadi untuk masyarakat khususnya anggota LSM JAGER dalam diskusi tersebut, sebagai upaya berjuang bersama-sama memahami apa arti HAM yang layak dan ideal. Karena begitu rentannya dengan penyalahgunaan anggapan atas batasan-batasannya sehingga sulit untuk mendapatkan dengan maximal pemenuhan HAM yang ideal”.
“Untuk kedepannya bimbingan dan pemaparan HAM dari pakar untuk masyarakat dan pemerintahan serta pihak-pihak lainnya terus dilaksanakan agar bisa lebih faham secara detail mana hak dan kewajibannya, terutama LSM JAGER (Jalinan Generasi Reformasi) masih butuh bimbingan demi tercapainya tujuan organisasi menciptakan kader anak bangsa yg bermoral pintar solid dan berani”, harapan Ketua Umum LSM Jager. (Barat).