Bengkalis | Kompas 1 Net – Dinilai memberikan edukasi, 10 Mahasiswa/i UNRI yang melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata ( Kukerta) nya di Desa Tanjung Leban Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis, dapat respon positif dari masyarakat.Rabu, 27 Juli 2022.
10 Mahasiswa/i dengan 4 orang laki-laki, dan 6 orang perempuan ini memulai Kukerta dari tanggal 7 Juli 2022 hingga 31 Juli 2022, esok.
Dalam Kukerta yang disebut dengan Kukerta Terintegrasi ABDIMAS Universitas Riau Tahun 2022 ini, kelompok mahasiswa/i berposko di rumah milik tokoh masyarakat, dari sinilah mereka menginisiasi dan melakukan kegiatan penamaan pohon di salah satu lokasi yang menjadi asset desa yaitu Rumah Runding.
Para mahasiswa/i tersebut kepada media ini menjelaskan,” Penamaan papan nama pohon Ini merupakan suatu kegiatan pemberian informasi mengenai nama lokal dan nama ilmiah, yang bisa dibuat menggunakan papan, triplek, kertas maupun media lainnya.
Kegiatan ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat agar tidak hanya sekedar mengetahui nama local dari suatu tanaman saja. Namun juga nama ilmiah nya serta memudahkan masyarakat untuk bisa mengetahui manfaat dari suatu tanaman yang ada dilingkungan mereka.
Kami melakukan kegiatan pembuatan dan penamaan pohon dengan membuat nama-nama pohon yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa latin yang kemudian ditempel di masing-masing pohon yang dibantu oleh masyarakat. Yang berlokasi di Rumah Runding Restorasi Lahan Gambut.
Kegiatan ini merupakan bentuk Program kerja prioritas dari kami dan juga merupakan salah satu permintaan dari DPL dan menjadi janji dengan Pak Nur selaku pengelola Rumah Runding kurang lebih dua tahun yang lalu sebelum pandemi Covid-19 dan program kerja tersebut sudah kami jalankan pada, Ahad (24/7/2022) bermitra dengan SDN O7 Bandar Laksamana, ada juga masyarakat dari RT 03, dan pak RW di Desa Tanjung Leban,” urainya.
Lebih lanjut jelas mereka,”Pembuatan serta pemasangan nama-nama pohon di Rumah Runding ini bertujuan untuk memudahkan orang-orang yang datang dan berkunjung ke Rumah Runding untuk mengenal jenis pohon apa saja yang ada di lokasi tersebut. Sebelum dilakukannya kegiatan ini kami melakukan koordinasi dengan pengelola dari Rumah Runding.
Setelah melakukan koordinasi dengan Pak Nur kami melakukan koordinasi dengan beberapa pihak lainnya yang ada di desa ini, kami mulai dengan menyusun persiapan, dengan melakukan pendataan nama pohon apa saja yang ada, dan menentukan jenis bahan apa yang akan kami gunakan, yaitu dengan menggunakan papan berukuran 30×15 cm. Selanjutnya papan tersebut di ketam dan setelah halus dilakukan pengecatan dasar dengan menggunakan warna kuning, setelah kering dengan menggunakan cat semprot kami mulai membuat nama-namanya.
Dengan jenis pohon yang beragam, diantaranya ada Kayu Ara, Batang Nilam, Geronggang, Meranti Bakau dan Meranti Bunga, Bintangor, Kayu Aren, dan masih banyak lagi”. Ucap Indra Prayoga selaku Wakil Ketua sekaligus Koordinator dalam pelaksanaan program kerja ini,” pungkasnya.
Sementara itu lagi, salah seorang anggota kukerta Rizka Irsalina mengungkapkan “Berkaitan dengan kegiatan ini sejujurnya saya sangat senang sekali karena berhubungan langsung dengan jurusan saya ya Biologi dan diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Pemberian nama ilmiah pada pohon atau tanaman merupakan salah satu penerapan ilmu Biologi khususnya Binomial Nomeclature (Sistem Tata Nama Tumbuhan). Yang mana terdiri dari nama genus yang menunjukkan marga dari tumbuhan tersebut, dan spesies menunjukkan varian dari suatu jenis tumbuhan, saya berharap semoga kegiatan-kegiatan penamaan pada pohon ini tidak dianggap sebelah mata oleh khalayak ramai, karena ini memberikan dampak positif.
Kegiatan yang kami lakukan bersama dengan masyarakat dan anak-anak dari Desa Tanjung Leban ini Alhamdulillah berlangsung dengan lancar dari awal hingga akhir, dan sebelum ditutup di lakukan sesi foto bersama dengan anak-anak dari Sekolah Dasar.
“Kegiatan ini menuai respon positif dari masyarakat setempat, selain kegiatan yang bagus dan jarang dilakukan, pemberian nama ilmiah pada pohon ini juga bisa mengedukasi warga terkait tanaman”. Ucap Pak Nur kepada kami saat itu,” kata Rizka.
Zurfami
