Caption: Foto Tabung LPG 3 Kilogram Bersubsidi
Pelalawan – Di saat Kabupaten Pelalawan dilanda musibah banjir, seluruh pasokan baik itu sembako dan kebutuhan lainya terhambat tanpa terkecuali seperti bahan bakar minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram bersubsidi. Selasa (16/01/2024).
Namun sangat di sayangkan yang ternyata penguna LPG 3 kg (Bersubsidi) bukan bukan hanya warga miskin dan usaha Mikro saja yang menikmatinya, ternyata orang yang berkantong tebal dan pemilik kebun sawit serta warga ekonomi mampu, mengaku menjadi orang miskin demi dapat membeli (Menikmati) bahan bersubsidi tersebut.
Salah seorang pemilik pangkalan LPG 3 kilogram bersubsidi yang berada di Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan,Riau.Membenarkan bahwa bukan saja orang miskin dan usaha Mikro saja yang membelinya,namun orang yang ekonominya mampu juga membeli dan menikmatinya.
“Ya, itu faktanya, kalau tidak kita kasih mereka memaksa atau menyuruh orang lain atau meminjam dengan mengunakan kartu keluarga (KK) milik tetangganya yang miskin atau ada juga dengan cara memaksa membelinya.Mereka ekonomi mampu tapi tak bersyukur di kasih harta yang melimpah oleh Tuhan tapi masih saja pura – pura miskin,”terangnya.
Hal ini terjadi bukan hanya di waktu sulitnya pasokan LPG 3 kilogram bersubsidi, tapi di saat pasokan lancar para warga yang ekonominya mampu juga membeli barang substitusi tersebut.
“Bukan rahasia umum lagi, kalau tidak kita kasih membeli barang subsidi tersebut mereka selalu menghardik dengan mengucapkan kata – kata yang kurang baik di dengar telinga dan sebagainya, hal ini sangat disayangkan di karenakan warga yang mampu tersebut ternyata penikmat hak – hak orang miskin, itu fakta bukan hoax,” tuturnya.
Terkait mahalnya harga jual LPG 3 kilogram bersubsidi saat ini,Pemilik pangkalan gas mengakunya.
Benar, saat ini kami tidak bisa menjual LPG (Gas elpiji) 3 kilogram bersubsidi seperti biasanya dengan harga kisaran Rp 22.000.00, hal ini di sebabkan dengan kondisi banjir yang telah kita alamiah bersama saat ini.Dampaknya sangat besar sekali, biasa angkutan LPG melalui akses jalan lintas timur, kini mereka mengunakan akses jalan alternatif dari simpang koran menuju kecamatan Pangkalan Kuras dan lainnya yang membutuhkan penambahan waktu selama 12 Jam. Atau angkutan ini mengunakan jasa angkutan mobil Terado yang pastinya membayar biaya tak terduga kisaran 2 (Dua) jutaan pulang pergi.
“Jadi, wajar saja harga LPG 3 kilogram bersubsidi saat ini mahal harganya karena kami juga di bebankan biyaya tersebut. Kami tidak ada masalah terkait penambahan biyaya tak terduga tersebut yang penting barang tersebut ada dan mudah di dapatkan. Kalau saat ini, sudahlah barangnya mahal tapi barang LPG susah di dapat, jadi masyarakat juga harus memahami kondisi banjir yang saat ini kita alami bersama,” imbuhnya.
Redaksi : Dian.