Jakarta| Kompas 1 Net -Sasaran pertumbuhan ekonomi tahun 2023 adalah 5,3-5,9 persen, sesuai dengan kesepakatan pada Sidang Kabinet Paripurna tanggal 16 Februari 2022.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tersebut akan didorong oleh konsumsi masyarakat yang tumbuh 5,2-5,3 persen seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan sejalan dengan peralihan dari masa pandemi ke endemi.
Investasi akan didorong untuk tumbuh tinggi pada tahun 2023 seiring dengan berlanjutnya proyek pembangunan infrastruktur prioritas, pelaksanaan industrialisasi, dan peningkatan investasi pada industri ramah lingkungan.
Ekspor didorong untuk tumbuh 6,3-7,8 persen. Pertumbuhan ini akan berasal dari peningkatan permintaan global seiring dengan membaiknya kondisi global dan peningkatan produktivitas dalam negeri.
Dari sisi lapangan usaha, sektor industri pengolahan diperkirakan akan tetap menjadi motor penggerak pertumbuhan, didukung oleh keberlanjutan pengembangan 7 sektor prioritas antara lain makanan dan minuman, tekstil, kimia, otomotif, elektronika, farmasi, alat kesehatan. program industri hijau serta perluasan penerapan industri 4.0.
Sementara itu, sektor pertanian akan tumbuh positif dengan berlanjutnya kebijakan pengembangan Food Estate (FE) serta program Gerakan 3 Kali Ekspor (Gratieks) pertanian dalam upaya meningkatkan investasi dan ekspor produk sektor pertanian.
Sektor konstruksi diperkirakan tumbuh tinggi didukung oleh pembangunan infrastruktur IKN pada 2023 dan berlanjutnya pembangunan infrastruktur prioritas lainnya.
Sabtu, 23 April 2022
*Tim Komunikasi Publik*
Kementerian PPN/Bappenas
Https://linktr.ee/suharsomonoarfa
Follow:
Instagram Menteri PPN: @suharsomonoarfa
Twitter Menteri PPN: @Suharso_M
Facebook Menteri PPN: Suharso Monoarfa