Pekanbaru, Kompas 1 Net- Pada tahun 2018 tercatat sebesar 15.071 Ha angka Deforestasi atau kehilangan tutupan hutan alam di Provinsi Aceh. Aceh Tengah dikatakan menjadi daerah dengan tingkat deforestasi tertinggi dengan angka sebesar 1.924 ha disusul Aceh Utara 1.825 ha, Gayo Lues 1.499 ha, Nagan Raya 1.261 ha. Demikian ungkapan GIS Manager Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan (HAkA) Agum Dinurcahya di sebuah media belum lama ini.
Menyikapi itu pakar lingkungan hidup Dr Elviriadi kepada media ini Selasa (24/10/23) menilainya sebagai tantangan.
“Itukan tantangan bagi Gubernur NAD dan Bupati Aceh Tengah. Mari kita jaga hutan alam tersisa dengan strategi dan semangat baru, ” ucap Alumni UKM Malaysia itu
Akademisi yang kerap menjadi ahli di pengadilan itu mengusulkan agar Pemkab Aceh Tengah mengambil beberapa langkah progresif.
“Hutan Alam di Aceh Tengah itu belum lama itu terbakar (Karhutla). Dan ancaman dari pihak luar untuk meluluh lantakkan cukup besar. Ya, mudah mudahan bisa kita bangunkan kembali apa yang telah hilang. Perlu atensi dan kebersamaanlah, ” ujar anggota tetap Society of Ethnobiology Ohio State University itu.
Elviriadi mengusulkan agar Pemkab segera mengurus Carbon Trading guna menyelamatkan hutan alam tersisa.
“Ya, perlu juga diinisiasi karbon Trading. Bukan semata mata mau cari cuan, tapi supaya atensi dunia internasional untuk berkontribusi menjaga dan melestarikan. Yang penting juga melibatkan masyarakat sekitar hutan dan NGO Lingkungan, ” pungkas kepala Departemen Restorasi Gambut Majelis Nasional KAHMI menutup.***