Sosialisasi bersama Pendamping Pertanian dari Kementan dan Anggota Brigade Pangan dengan Poktan Desa Pulau Aro

Merangin, Kompas 1 net – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan “Brigade Pangan” sebagai upaya untuk mewujudkan swasembada pangan Nasional, Program ini juga untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan menerapkan teknologi modern yang melibatkan para generasi muda.

Dengan sistem teknologi canggih dan semangat inovasi dari para petani milenial, diharapkan Indonesia mencapai kemandirian pangan dalam beberapa tahun kedepan.

Bacaan Lainnya

Dari hal tersebut, Kelompok tani Desa Pulau Aro Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin-Jambi bersama Anggota Brigade Pangan beserta Pendamping Pertanian dari Kementerian Pertanian mengadakan sosialisasi secara bersama dan terbuka untuk umum, adapun sosialisasi tersebut adalah untuk peningkatan hasil dari pertanian Masyarakat Desa Pulau Aro menuju swasembada pangan yang lebih baik untuk kedepannya Jum’at tanggal 3 Januari 2025.

Sebagaimana diketahui, Desa Pulau Aro memiliki lahan pertanian dengan Jumlah seluas 108 hektar dan termasuk salah satu Desa yang mewakili Kabupaten Merangin yang ditunjuk untuk pengolahan pertanian yang didampingi oleh anak Brigade Pangan dan pendamping dari Kementerian Pertanian.

Dalam acara sosialisasi bersama, dihadiri oleh
Kepala BPP pertanian Kecamatan Tabir Ulu dan Tabir Lintas beserta PPL pertanian
Babinsa Tabir Ulu, Brigade Pangan,
Pendamping pertanian dari Kementerian,
Pemerintah Desa (Pemdes) Ketua Gapoktan Desa Pulau Aro, Ketua Kelompok Tani diwilayah Tabir Ulu, Tokoh Masyarakat dan unsur Masyarakat lainnya.

M.Hadi.S.Pd, selaku Kepala Desa Pulau Aro dalam arahannya menyebutkan bahwa Desa Pulau Aro mempunyai lumbung padi dan ketahanan pangan meningkat hingga dapat ikut menyukseskan Skala Pangan Nasional.

“Melalui acara kita malam hari ini, “mari kita Masyarakat khususnya Kelompok tani agar dapat bekerja sama dengan Brigade Pangan, agar hasil pertanian kita meningkat, dan menjadi Desa Pulau Aro mempunyai lubung padi dan ketahanan pangan yang meningkat, hingga dapat ikut menyukseskan Skala pangan Nasional sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo, untuk cita-cita menuju Indonesia emas 2030,” kata Hadi.

Lebih lanjut, kemitraan Kelembagaan ekonomi petani dalam mengembangkan kemitraan pentingnya untuk memperhatikan pencarian pasar, komitmen, visi, kapabilitas mitra, penilaian kapasitas produksi, distribusi, dan stabilitas finansial serta sinergisitas operasional diantara pelaku pertanian.

Seterusnya, pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat fungsi kelembagaan penyuluhan pertanian, dan mendorong perkembangan kelembagaan ekonomi petani di Indonesia.

Sumber. Pemdes Pulau Aro

Penulis. Tores**

Pos terkait