Sungai Kuantan adalah salah satu urat nadi kehidupan masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Ia bukan hanya air yang mengalir, melainkan ruang hidup yang menopang ekosistem sungai, kebudayaan, serta aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Dalam beberapa waktu terakhir, Sungai Kuantan kembali tampak lebih bersih. Sebuah kondisi yang patut disyukuri, namun sekaligus menuntut kewaspadaan dan optimisme akan pemulihan ekosistem sungai lainnya di provinsi Riau.
Kebersihan sungai Kuantan ini bukanlah sebuah kebetulan. Ketika aparat hukum berani menindak aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI), pembuangan limbah sembarangan, serta praktik eksploitasi yang merusak, hasilnya langsung terlihat. Air sungai yang jernih, ikan yang kembali hidup, dan masyarakat yang bisa memanfaatkan sungai dengan lebih sehat. Inilah bukti nyata bahwa hukum dan penegakannya bila berjalan konsisten sanggup menghadirkan manfaat ekologis langsung.
Namun pertanyaan mendasarnya adalah apakah kebersihan ini akan terus terjaga? Sejarah menunjukkan bahwa euforia perbaikan sering kali hanya berlangsung sebentar. Setelah perhatian publik mereda, praktik-praktik perusakan bisa muncul kembali. Sungai yang hari ini bersih, bisa kembali keruh esok hari bila aparat lengah, penegakan hukum kendor, dan kesadaran masyarakat tidak dibangun. Bagaimana dengan sungai lainnya di Provinsi Riau yang tidak mengenal momentum tahunan Bernama pacu jalur di sungai Kuantan?.
Kebersihan Sungai Kuantan juga menyinggung hal yang lebih besar yaitu pemulihan ekosistem. Sungai yang bersih bukan sekadar tampilan visual, tetapi harus diikuti dengan kembalinya keseimbangan hayati, ikan-ikan yang dahulu sulit ditemui karena merkuri, rantai makanan yang sehat, serta kualitas air yang aman bagi manusia. Apakah ekosistem Sungai Kuantan akan benar-benar pulih sebagaimana mestinya?
KAMMI Riau mengambil perspektif berbeda. Bahwa menjaga Sungai Kuantan agar tetap bersih bukan pekerjaan satu-dua bulan, melainkan sebuah komitmen jangka panjang. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku perusakan lingkungan harus menjadi fondasi. Pendidikan dan penyadaran masyarakat tentang pentingnya sungai juga tidak kalah penting. Sebab, sungai bukan hanya urusan hari ini, tapi warisan yang akan kita tinggalkan untuk generasi berikutnya. Begitu juga optimisme akan pulihnya ekosistem sungai lainnya yang dahulu menjadi sumber kehidupan dan penghidupan masyarakat Asli Riau.
Penulis ; Febriansyah ( KAMMI Riau)
