Sering Disoroti, PT Rifansi Melenggang Keruk Tanah Urug di Balam Km 16

ROHIL | Kompas 1 Net- Tampaknya kegiatan usaha pengerukan tanah yang dilakukan PT.Rifansi Dwi Putra (PT.RDP) selaku vendor atau penyedia tanah timbun untuk digunakan oleh pihak Pertamina Hulu Rokan (PHR) masih terus berjalan bebas melenggang tanpa ada hambatan .

Dalam kroscek 4 awak media Kamis 21 April 2022, Terlihat ratusan unit mobil Fuso Dumptruk berwarna Orange milik PT.Rifansi Dwiputra, hilir mudik keluar masuk disekitar jalan lintas Riau Sumut Balam Km 16 Bangko Bhakti Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir.

Kebiasaan pengerukan tanah diduga tanpa izin ( Illegal Mining ) ini semula sempat menjadi perhatian dari berbagai pihak, namun seperti tak digubris bahkan perusahaan ini terus menjalankan usahanya bagaikan kebal hukum.

Sorotan dari berbagai media dan aktivitas dapat dibaca dalam lansiran media online diantaranya : https://www.okeline.com/berita-10492-pt-rifansi-diduga-gunakan-tanah-galian-c-tanpa-izin–timbun-lokasi–pengeboran-minyak-

https://www.kabarriau.com/berita/6300/terkait-kontrak-pt-rifansi-dwi-putra-arimbi-info-ini-sepertinya-belum-diketahui-penyidik-polda-riau

https://www.kabarriau.com/berita/6262/meski-sempat-kucing-kucingan-dari-jepretan-wartawan-pt-rifansi-dwi-putra-ambil-tanah-timbun-diareal- dan lainnya.Tidak membuatnya ciut.

Kegiatan Illegal Mining ini juga sempat menjadi sorotan dari beberapa aktivis lingkungan hidup di Riau dan pakar hukum pidana serta pihak Dinas lingkungan hidup Rohil yang peduli dengan kerusakan lingkungan hidup ,hingga melaporkan kegiatan Illegal ini ke penegak hukum Polda Riau dan KPK , namun anehnya informasi sampai saat ini belum ada tindakan atau sanksi diberikan kepada perusahaan tersebut .

Saat beberapa awak media sedang memantau kegiatan pengerukan tanah urug tersebut pada Kamis , 21 April 2022, di wilayah Kepenghuluan Bangko Bakti tepatnya di Gang Janda ,sekitar 500 meter dari tepi jalan lintas Riau Sumut itu , tampak beberapa alat berat jenis ekcavator dan puluhan unit mobil Dumptruk sedang antri menunggu pengisian tanah urug yang diambil dari lahan brown fit bekas lokasi PT.CPI sebelumnya yang saat ini beralih ke Pertamina .

Miris melihat kondisi disekitar pengerukan tanah terlihat banyak kubangan bekas galian tanah urug di sekitar lahan kebun masyarakat.

yang diduga nantinya akan mengakibatkan degradasi perubahan struktur kondisi tanah disekitar lahan masyarkat.

Tidak hanya itu, disepanjang jalan lintas Sumatera Km 16 Balam mengarah ke Km 13, di bagian yang dilintasi truk pengangkut tanah urug kondisi jalannya banyak debu yang beterbangan, kondisi ini mengganggu pengguna jalan.

 

Tim

Pos terkait