Memenangkan PSPS; Catatan Buat Norsaham “Warriors” _Oleh : Elviriadi_

Pekanbaru, Kompas 1 Net –PSPS memang fenomenal. Dipuja dan cerca. Ada histeria publik disana. Dan *Asykar Theking* yang bikin kepo warga pekanbaru lewat aksi yang tak terduga, nyentrik.

Yang menarik di tahun ini, 2022, pemangku PSPS berpindah ke seorang usahawan muda terbilang asal Malaysia, Norizam Tukiman.

Bacaan Lainnya

Nursaham -kadang ia dipanggil demikian- mengakuisisi klub PSPS Riau yang berlaga dijalur Liga 2.

Norsaham Tukiman sebenarnya bukan nama yang asing di laga sepak bola Malaysia. Ia telah lebih dulu memiliki klub Kelantan FA yang diberi nama “Red Warriors”.

Tak mau setengah setengah, Ia merogoh kocek RM 6,8 juta (setara dengan Rp 23,9 miliar) untuk jadi pemilik sah The Red Warriors.

Bukan hanya itu, pria kelahiran 17 April 1981 tersebut juga menggunakan uang sakunya sendiri senilai RM 3,8 juta (Rp 13,3 miliar) untuk melunasi utang klub.

Sebagai pengusaha berbakat dan cemerlang, Zamsaham mengembangkan bisnis mulai dari investasi, hotel, kuliner, dan restoran.

Dalam pertemuan ringkas tadi pagi Jumat (23/9/22), beliau meminta saya mencari pekerja (staf) untuk hotel dan restoran roti canai nya di Malaysia. Tentu ini positif bagi penciptaan lapangan kerja rakyat kita yang bingung atas kenaikan BBM.

Namun, untuk memenangkan PSPS tentu tidaklah mudah. Setidaknya, sebagai penggemar bola dan sesekali main foetsal, saya punya catatan buat Datuk Norsaham “Warriors”.

Pertama, weight training. Pemain sepak bola yang baik harus mau ketat melakukan weight training. Hal itu diperlukan untuk mencegah cidera, massa otot dan daya kejut.

Kedua, minsett pelaburan (investasi). Semua latihan fizik dan pengorbanan demi good performance harus dipandang pemain sebagai pelaburan dimasa hadapan. Tugas pelatih untuk menanamkan doktrin pelaburan demikian pentingnya. Pelaburan dapat memangkin motivasi sebenar para pemain sepakbola.

Ketiga, warrior mentallity. Pemain sepakbola indonesia sudah cukup bagus. Semangat tinggi ditunjang suporter mania. Yang perlu dibina ialah warrior mentallity, jiwa pemenang. Pemain sebaiknya memilki tim yang solid dan setara. Tak boleh ianya mengandalkan pemain bintang (rising star) kerana setiap orang punya kelebihan dan kekurangan.

Mudah mudahan ketiga perkara diatas sudah dimaklumi Datuk Zamsaham Warriors. Saya akan selalu bagi support pada beliau. Sebab beliau memiliki jiwa persebatian Melayu yang ketara. Uncle Zam sangat suka dengan kehadiran Pak Said Amir Hamzah dan Pengurusi Lembaga Adat Melayu Riau menemani perjalanan dan perjuangannya mengharungi samudra bisnis dan memenangkan PSPS.

Saya percaya beliau akan berjaya. Membawa PSPS ke pentas Asia Tenggara bahkan Asia dan Dunia. Mental kuat jatuh bangun dalam bisnis Zamsaham ialah modal besar dalam menjana dinamika persepak bolaan indonesia dan Malaysia.

Syabas Usahawan Belia Zamsaham Warriors. Teruslah ukir prestasi dan sejarah diri sebagai “the true warrior”. From Johor to World Champion.😁😁🔥🔥

Elviriadi adalah kolumnis, penulis belasan buku dan pakar lingkungan hidup

 

Editor Red Kompas 1 Net.

Pos terkait