Hadirkan Tim Ahli, foMPGPR Bersama KNPI Rupat Adakan Pelatihan Pengelolaan Gambut Lestari.

Rupat (Bengkalis) – Bertempat di Aula Kantor Camat Rupat, Forum Masyarakat Peduli Gambut Rupat (FoMPGR) bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNP) Rupat mengadakan kegiatan pelatihan pengelolaan Gambut Lestari pada hari Selasa (14/3/23)

Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Drs. Johansyah Syafri membuka secara resmi kegiatan pelatihan pengelolaan Gambut Lestari yang di Taja FoPGPR bersama KNPI Rupat

Turut hadir pada acara tersebut Camat Rupat Hariadi, Danramil 04 Rupat Kapten inf Tarman Sugianto, sebagai Narasumber Muslim Dari BRG, Aktivis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau Jhoni Mundung, juga dari Pakar Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau DR. Elviriadi

.Dalam sambutannya Johansyah Syafri mengatakan, merupakan sebuah penghargaan bagi Pemerintah Kabupaten Bengkalis khususnya pulau Rupat, sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini.

“Mengingat pelatihan ini sangat penting bagi pemanfaatan lahan gambut untuk pembangunan di Kabupaten Bengkalis,Riau.”ucapna

Sebagian besar wilayah Kabupaten Bengkalis terdiri dari lahan gambut. Disatu sisi kondisi ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran karena jenis tanah ini sangat mudah terbakar,” tutur Johansyah Syafri.

Kabupaten Bengkalis memiliki lahan gambut yang sangat luas. Pada umumnya lahan gambut yang ada, sudah menjadi lahan perkebunan sawit dan nenas milik perusahaan maupun perorangan.

“Namun masih ada sebagian lahan yang belum tergarap alias masih menjadi lahan tidur, sehingga menjadi tugas kita bersama agar lahan yang ada menjadi lahan produktif, dengan pengelolaan lahan gambut yang berwawasan lingkungan khususnya di Kecamatan Rupat ini,”terangnya

Saya berharap peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.

“Sehingga akan timbul pemahaman tentang apa dan bagaimana seharusnya pengelolaan lahan gambut yang baik dan benar. Dengan demikian perilaku dan budaya membuka lahan dengan membakar dengan sendirinya akan dapat kita hindari sebaik mungkin,” harapnya.

Setelah selesai acara,kemudian ada narasumber Woro Supartinah, SP, Direktur LPEM RIAU, narasumber Edi Rianti M.Si.Majlis lingkungan hidup Muhamadiah.

Dalam kegiatan itu juga Salikhin mengatakan, banyak Kanal-kanal perusahan yang tak jelas AMDAL, tata kelola airnya hancur membuat pulau gambut Rupat yang tak layak korporasi ini menjadi pulau penyuplai asap akibat air keluar bebas saat musim hujan,tanpa tersimpan dalam kadar tanah gambut menjadi rentan.

“Api khususnya di wilayah masyarakat kadar air dalam gambut sudah tercurah ke Kanal atau parit gajah yang dalam,
dan ketika musim hujan air meluap.karena debit air besar keluar dari banyak nya saluran air yang besar dan dalam seperti sungai.yang selama ini kalau meluap kanal tersebut ke arah
kebun masyarakat ,”tutur Salikhin.

Dalam kesempatan ini juga camat Rupat sangat mendukung forum dan kegiatan pada selasa 14 Maret kemarin,dan perlu ada tindak lanjut lainnya kedepan, dan dalam kegiatan ini juga bekerja sama dengan KNPI Rupat.

“Terimakasih juga rekan pagar negeri bumi Riau, ketua Herman, tak lupa pula tokoh wanita dari Kampung Jawa dan Sidomulyo Serta di suport oleh beberapa tokoh masyarakat, rekan-rekan pemuda yang tak mau disebutkan namanya, yang dikoordinir oleh Pak Darius Guci.*

Indra.S

Pos terkait