Example floating
Example floating
Example 728x250
Artikel

Drama Defisit Anggaran Riau: Gubernur dan Wakil Gubernur yang Tak Sejalan, dan “Politik Dayang-dayang” Eet

137
×

Drama Defisit Anggaran Riau: Gubernur dan Wakil Gubernur yang Tak Sejalan, dan “Politik Dayang-dayang” Eet

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kompas 1 net – Gubernur Abdul Wahid sedang pusing tujuh keliling menghadapi situasi tunda bayar yang mencapai Rp 2,2 Triliun. Dan tak bisa dibantah bahwa ini adalah defisit terbesar sepanjang sejarah Riau.

Pernyataan berbeda disampaikan wakil gubernur, SF Hariyanto, yang menyebut ini sebagai hal biasa, dan belakangan muncul statement terbaru, bahwa defisit hanya Rp 132 Miliar.

Example 300x400

“Entah drama apa yang sedang dimainkan oleh para pemimpin kita ini, sehingga membuat publik bingung”, Terang Ahmat Zikri, Ketua HIMA KOSGORO 1957 Prov Riau.

Tapi yang jelas, perbedaan sikap ini semakin menunjukkan bahwa SF Hariyanto tidak memposisikan diri sebagai Wakil Gubernur, melainkan Gubernur tandingan.

Ahmat Zikri menambahkan “Karena posisi wakil semestinya menjadi pembantu Gubernur, dan bekerja sesuai tugas yang diberikan Gubernur. Tapi ya mungkin ini perwujudan dari istilah (Gubernur 1 dan Gubernur 2) di masa kampanye dahulu”, Ujar Ketua HIMA KOSGORO 1957 Prov Riau tersebut

Dibalik drama ini, yang tak kalah menarik adalah sosok Indra Gunawan Eet alias engah eet, yang semakin menunjukkan kesetiannya kepada SF Hariyanto.

Pengabdian eet ternyata tak sampai di pendampingan SF Hariyanto saat diperiksa KPK saja, tapi berlanjut sampai hari ini. Dibuktikan dengan pembelaannya terkait kekacauan isu defisit anggaran.

“Kita flashback pada tahun 2024, Eet pernah menyatakan tidak akan ada defisit di tahun 2025 dan ternyata pernyataan beliau itu SALAH”, Ujar Ahmat Zikri.

Padahal waktu itu, Eet adalah Sekretaris Golkar Riau, dan bantahan soal defisit ini merugikan Paslon Pilgubri dari Golkar, yaitu Pak Syamsuar.

Dimana, pak syamsuar saat itu adalah Ketua golkar Riau yang menyoroti ancaman defisit anggaran, akibat dari tata kelola pemerintahan yang ugal-ugalan di masa kepemimpinan SF Hariyanto.

“Dan hari ini, kita melihat Eet bukan sebagai Wakil rakyat yang menyuarakan kepentingan rakyat, tapi adalah wakilnya wakil gubernur”, Ahmat Zikri menambahkan.

Jadi, tak salah jika pada akhirnya, orang menyebut Eet sebagai “dayang-dayang” SF Hariyanto . Karena notabenenya dia adalah Anggota DPRD Riau yang mestinya menjadi kontrol pemerintah, bukan malah menjadi bumper wagub. ####

Example 300250
Example 120x600