Example floating
Example floating
Artikel

Cerpen: Cerita Lara Galaukan Ceritaku Penulis : Zurfami

71
×

Cerpen: Cerita Lara Galaukan Ceritaku Penulis : Zurfami

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Sumber photo sampul : Lukisan Fiksi Femina

Cepat saja, Setibanya Aku pesan kopi dan bergegas menuju tempat duduk biasanya, sebuah kursi plastik merah menghadap ke sungai Rokan. Tas dan rokok ku letakkan ke meja papan bundar bekas gulungan kabel, sederhana tapi lumayan juga. Sebelumnya hp android realme yang sudah retak retak di bagian layar sentuhnya itu ku keluar dari tas sandang.

Tadinya aku sengaja sendirian dan buru buru menuju tempat menikmati kopi di sini. Biasanya tidak juga, aku lebih sering minum kopi sambil ngumpul ngumpul dengan teman seprofesiku. Ada inspirasi yang melintas di benakku untuk menulis cerpen dengan cerita menurut ku menarik, dan aku takut lupa makanya agak buru- buru.

Pak kopinya,” kata penjual kopi sambil meletakkan secangkir kopi dimeja tepatnya di depan ku. ” Oya,” jawab ku singkat. Ianya bergegas dan aku kembali menantangi layar hp. Menggeser geser kan jari telunjuk ke layarnya sembari mengingat judul dan kisah cerpen yang ingin kubuat.

Belum sempat beberapa kata yang ku ketikkan diatas layar, WhatsAppku terlihat memberi tahu ada pesan yang masuk. Ianya dari nomor yang tidak ku program namun karena dia teman lama kukenal dan sudah ada di didalam sebuah grup. Aku ogah membukanya karena baru memulai konsentrasi pada cerpen yang ingin kutulis namun rasa penasaran spontan saja jariku berpindah melihat pesan masuk di beranda WhatsApp ku.

“Assalamualaikum” apa kabar semoga sehat selalu,”tulisnya, dan “Wa’alaikum salam,” Alhamdulillah sehat. Aamiin,” jawabku sembari kembali meninggal WhatsApp. Agak lupa juga kata -kata apa yang ingin ku tulis di alinea pertama cerpen itu. Tapi ah masa bodoh, buat saja dulu nantikan bisa di ralat lagi,” pikirku.

Memperkuat konsentrasi, kopi ku seruput, seiringnya perlahan rokok hehe rokok merk Bluwis pun mulai kunyalakan. Tak kunyana WhatsApp mengabarkan pesan masuk lagi. Nomor yang tadi, agak malas tapi tidak ingin mengecewakan teman dulu waktu sekolah itu. Kubuka juga.

“Lara menyesal dulu memilihnya, menyesalnya sampai mati,”tulisnya pendek.

Takku balas, aku kembali menklik papan ketik yang tadinya kutinggal. Hampir tak ada yang bisa kisah cerpen yang ingin kubuat itu untuk ku lanjutkan. Kata demi katanya sudah tercover dalam cerita seperti yang dialami temanku bernama Lara. Intinya seperti itu.

Kembali kubuka pesan WhatsApp Lara,” Mengeluh menyesal menyungut itu hanya akan memperburuk situasi pikiran kita. Kita harus keluar dari pikiran itu. Yang sudah terjadi itu juga pasti mengandung hikmah. Maka bersyukurlah, punya suami baik yang bertanggung jawab, punya anak yang berharap belai kasih, punya rumah. Dan kajilah jika belum menikah belum tentu memilik suami, anak dan rumah. Maka syukurilah itu,” ketik telunjukku tak ingin berhenti dan cepat diatas layar hape. Kukirim lantas ku kumpulkan semua yang ada di meja. Ku teguk habis dan kubayarkan kopi. akupun pergi dari sini.

Minggu 29/10/2023.

Cerita ini hanya fiktif, kejadian serupa bukan disengaja oleh penulis.

 

 

 

 

Example 300250
Example 120x600
Artikel

Pelindung : Allah, SWT Penasehat Hukum  : Penerbit. …