Pekanbaru, Kompas 1 net – Ketua Aliansi Masyarakat Adat (AMA) Riau, Datuk Laksamana Heri Ismanto, S.Th.I, menegaskan bahwa PT. Agrinas Palma Nusantara sebagai pihak yang ditunjuk oleh Satgas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) untuk mengelola aset sitaan negara, wajib menjaga marwah Presiden dan kehormatan Negara Republik Indonesia.
“Jangan sekali-kali mempermainkan nama Presiden untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Jangan pula menjual nama Agrinas untuk menipu masyarakat adat di lapangan. Itu penghinaan terhadap negara,” tegas Datuk Heri.
Menurut AMA Riau, saat ini banyak oknum yang berlindung di balik nama PT. Agrinas, membawa-bawa surat perjanjian kerja sama (SPK/KSO) palsu, lalu menguasai lahan negara yang sejatinya sedang dalam pengawasan.
Tindakan seperti itu bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merusak wibawa Presiden yang sedang berjuang menegakkan ketertiban di sektor perkebunan dan kehutanan.
“Agrinas jangan bermain dua muka. Negara memberi amanah, bukan celah untuk bisnis gelap. Kalau Agrinas gagal bersih, rakyat akan anggap pengelolaan ini hanya kedok baru para cukong lama,” tegasnya.
AMA Riau menegaskan dukungan penuh terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto dan Satgas PKH dalam memberantas mafia tanah dan mafia sawit di Riau. Namun, AMA juga menuntut agar PT. Agrinas Palma Nusantara membuka data dan transparansi pengelolaan aset sitaan negara — termasuk siapa saja mitra KSO-nya di lapangan.
“Jangan sembunyi di balik lambang Garuda kalau perbuatan di lapangan mencederai rakyat,” ujar Datuk Heri.
“Rakyat Riau sudah terlalu lama jadi korban permainan elit dan perusahaan bayangan. Negeri beradat ini bukan lahan percobaan.”
AMA Riau menutup pernyataannya dengan seruan keras:
“Kami rakyat adat Melayu Riau berdiri di belakang Presiden, bukan di belakang mafia yang mengaku utusan negara!”
Rilis resmi AMA Riau


 
							













