Kampar, Kompas 1 net– Warga Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, menyuarakan keresahan mendalam atas aktivitas penimbunan lahan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan keselamatan publik. Jalan utama di kawasan tersebut berubah menjadi licin dan berdebu akibat material proyek, memicu kecelakaan dan mengganggu aktivitas serta kesehatan masyarakat.
Babinkamtibmas Pebri dan Babinsa Jimmy bersama perangkat RT dan RW setempat bahkan turun langsung ke lapangan, membersihkan jalan dengan alat seadanya karena tak kunjung ada tanggung jawab dari pihak pelaksana penimbunan. Masyarakat pun kecewa karena upaya tersebut tidak direspons oleh pihak pengusaha.
Puncaknya, seorang warga mengalami kecelakaan akibat jalan licin, memaksa Kepala Desa Rimbo Panjang, Alizar Kasim, mengambil tindakan tegas: menghentikan seluruh kegiatan penimbunan hingga ada kepastian soal keselamatan dan koordinasi dengan desa.
Tokoh masyarakat dan pemerhati lingkungan, Lassie Herawati, yang juga Ketua Forum Visi Rakyat Nasional (FVRN) Kampar, hadir di lokasi. Ia menekankan pentingnya pelaku usaha menghormati tatanan sosial dan administratif di desa.
“Silakan berusaha, tapi jangan abaikan hak masyarakat. Datangi perangkat desa, pahami aturan main, dan siapkan mitigasi dampak. Jangan sampai warga jadi korban hanya karena kelalaian,” ujarnya tegas.
Lassie juga mengingatkan pemuda lokal agar tidak pasif terhadap situasi ini.
“Kami tidak menghalangi siapa pun mencari nafkah. Tapi mari hormati peran RT/RW dan jaga wibawa desa. Jangan biarkan wilayah kita diperlakukan seenaknya oleh pihak luar,” tambahnya.
Lebih ironis lagi, informasi dari warga menyebutkan bahwa Satpol PP Kabupaten Kampar sudah mengetahui aktivitas penimbunan ini, namun tak kunjung melakukan penindakan. Bahkan, sejumlah personel sempat turun ke lokasi, namun hanya memberikan teguran lisan tanpa tindak lanjut. Dugaan soal adanya “main mata” pun muncul, meski belum terkonfirmasi secara resmi.
Menutup pernyataannya, Lassie menyerukan gotong royong antarwarga:
“Rimbo Panjang milik kita bersama. Mari saling bahu-membahu. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Semoga Allah meridai langkah kita,” pungkasnya.ke.awk media (bule tim)