Kadis Pariwisata Kabupaten Flores Timur Silvester Kabelen ( Baju Biru ) / Foto
Larantuka, Kompas 1 net – Meski ditengah Efisensi anggaran yang kian meradang hingga Pemda Flotim tetap ngotot menyelenggarakan Festival yang dinilai tak sebanding dengan kemampuan keuangan daerah dengan angka Fantastis 425 juta.
Dinas Pariwisata Kabupaten Flores Timur di bawah pimpinan Silvester Kabelen, sepertinya berhasil “Jinakan” Bupati Anton Doni dan Wakil Bupati Ignas Boli untuk gelar Festival Bale Nagi di Taman kota Feliks Fernandez Larantuka.
Walaupun menuai Kontroversi di kalangan masyarakat kegiatan FBN tetap dijalankan kendati dengan hutang dulu. Nanti pada 28 April Penetapan APBD mendahului perubahan baru dibayarkan pada pihak-pihak ketiga tersebut.
Tak hanya itu Konon kabar dugaan kuat gaji ke 13 ASN pada dinas tersebut pernah di potong untuk membayar hutang pihak ketiga.
Salah seorang warga Flores Timur protes keras dan menyebut Janji kampanye Anton Doni -Ignas Boli tidak mendukung pariwisata karena larantuka bukan Kota wisata tetapi hingga hari ini fakta di lapangan sangat berbeda dan bertolak belakang dengan janji kampanye Anton Doni -Ignas Boli,”Tandas Rei.
Lanjut dirinya,” Saya pantau dari dinas yang ada di Flores Timur Dinas Pariwisata ini Menuai PAD paling rendah tetapi masih buat Iven yang beresiko, Kalau tidak mampu datangkan Untung bagi daerah jangan buat Iven ini, Ini siapa yang nonton? Terkesan buat sendiri, nonton sendiri dan nikmati sendiri,”Tegas Rei.
Menurut Rei Banyak spot wisata yang di buat oleh Dinas Namun tidak di perhatikan secara baik seperti Waiplatin, pantau Kawaliwu serta masih banyak lagi yang diabaikan begitu saja oleh Dinas Pariwisata.
Gunakan dana daerah Haris yang prioritas seperti penanganan korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang berdampak pada dua kecamatan di kabupaten Flores Timur (Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura) Banyak pengungsi yang belum mendapatkan hunian tetap, masa di kesampingkan demi gelar Festival,”Urai Rein singkat.
Pemda Flotim harus berbuat sesuatu di daerah ini lebih pada skala Prioritas bukan sekedar hura-hura habiskan anggaran yang tidak jelas Ujung-ujungnya nanti ciptakan hutang baru,”Tutupnya.
Rita Senak, Kompas 1 net melaporkan