Biasanya saya kalau lewat depan rumah Sari selalu melihat sandal di terasnya, begitu banyak, ada sandal Sari, adik, kakak, serta kedua orang tuanya, kamipun saling bertanya, kemana Sari dan keluarganya sekarang ? Pikirku…
Setelah melihat pintu terkunci rapat kami pun berbalik arah untuk pulang ke rumah. Namun di sudut Desa ada sebuah warung sarapan pagi di sana, dan ada beberapa orang yang sarapan, namun di antara mereka tidak mengenali aku, mungkin tau nama, tapi tidak tau dengan orangnya.
Kamipun mampir di sana walaupun sudah sarapan di rumah, yaachhh… sekedar untuk menyantap goreng dan mengisi waktu luang. ” Lontongnya pakai bakwan Mak Ipah” kata pelanggan 1, ” Saya kopi susu, sedikitkan gulanya” kata pelanggan yang lain.
Kami hanya memperhatikan saja dan tidak pesan apa apa, kami hanya makan goreng yang sudah tersedia di meja. Rupanya yang punya warung bernama Mak Ipah.
Melihat kami udah duduk sejenak di warung itu, Mak Ipah juga bertanya pada kami sambil menyiapkan pesanan yang lain, “Anak berdua mau pesan apa”.
“Kami berdua tadi pagi udah sarapan Mak Ipah, cukup makan goreng aja” kata ku.
“Oooo…silakan, udah tersedia di meja” kata Mak Ipah.
” Ngomong ngomong anak berdua ini dari mana, kayaknya bukan dari Desa sini ? ” kata Mak Ipah.
” Ooo..iya Mak Ipah, kami berasal dari Desa lain, datang kesini mau bertemu kawan, tapi nggak ada di rumah” sela temanku.
” Maaf,…Mak Ipah ini orangnya kepoan” kata Mak Ipah sambil ketawa kecil dan mengantarkan pesanan untuk pelanggan lain.
” Gak apa apa Mak Ipah” kataku.
Di sela sela santapan pagi itu, terdengar salah satu pelanggan bertanya, ” Kemana Kelifah Mujuo pagi pagi udah berangkat Mak Ipah” ,Kelifah Mujuo adalah nama Bapak Sari, orang tua kekasih ku itu…
“Ooooo….itu mau ke Ibu Kota, mengantarkan Sari kesana, mau di kuliahkan sampai S3 katanya”, sahut Mak Ipah.
“Waah…tinggi kali sekolahnya, bisa sampai S3 gitu” kata pelanggan yang lain,
” Tapi Sari udah ngomong kemarin di sini, waktu beli sarapan pagi, dia hanya ingin kuliah sampai D3 saja, dia begitu kecewa dengan keputusan orang tuanya yang tidak mengizinkan bertunangan dengan si Sam, “Itu lho, yang anak Desa Genjer itu” kata Mak Ipah.
Aku agak tersentak ketika namaku di sebut, namaku rupanya udah terkenal di Desa tersebut, tapi dalam hatiku, aku juga merasa geli, mereka tidak mengenali orangnya yang gagah ini, yang sebagian orang bilang mirip Richie Ricardo,…yaaahh… secara kebetulan niat kami hanya, sekedar mampir di warung itu, akhirnya bisa lama juga di sini, soalnya aku dan temanku, ingin tau perkembangan kisah Sari kekasihku itu.
Bersambung.
Writed By Sayfrul: Tulisan ini kado terindah untuk teman teman seperjuangan di SMA Sedinginan















