Zunnur Roin : Afrizal Sintong Berpotensi Melawan Kotak Kosong atau Melawan Pasangan “Kartu Mati”

Meksipun tahapan pencalonan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) serentak tahun 2024 baru dimulai bulan agustus nanti, namun Partai-partai telah melakukan penjaringan dan konsolidasi bahkan penetapan terhadap Calon Gubernur dan Bupati/Walikota se Indonesia.

Termasuk halnya Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), para bakal calon telah berusaha untuk memperoleh dukungan agar di usung dalam Pilkada yang akan digelar sejak Agustus hingga November mendatang. Mensinyalir hal tersebut, Zunnur Roin berpendapat positif atas tren elektabilitas Afrizal Sintong yang memastikan maju untuk periode keduanya.

Bacaan Lainnya

Aktivis sosial-politik kelahiran Tanjung Medan Rohil itu mengatakan head to head Calon kuat versus kotak kosong merupakan hal yang di atur oleh regulasi Pemilu, ketika syarat-syarat politiknya terpenuhi, termasuk halnya jika dalam masa penetapan calon hanya satu pasangan calon yang memenuhi syarat formil dan materil pencalonan.

“Kotak Kosong dalam mekanisme Pilkada di atur oleh UU Pemilu, diantaranya ketika hanya satu pasangan calon yang memenuhi syarat sebagai Calon Kepala Daerah. Secara politik, pemicunya ketika mayoritas Partai lebih percaya diri mengusung calon terbaik, atau tidak ada satupun bakal calon yang percaya diri untuk melawan calon yang di anggap kuat, dan yang paling mungkin ketika hanya satu pasangan calon yang mampu meyakinkan mayoritas Partai” Pungkas mantan Sekretaris Jenderal PB HMI ini.

Zunnur melanjutkan bahwa keberhasilan Afrizal dalam menghadapi dinamika politik dan tekad kepemimpinan kerakyatannya pada periode pertama bukanlah energi politik yang biasa. Menurutnya, hal tersebut memicu potensi terjadinya fakta politik baru dalam dinamika politik rohil.

“Secara objektif saya berpendapa, Pak Epi (Afrizal Sintong) memiliki energi yang lebih dari cukup untuk berkontestasi di Pilkada nanti, lebih-lebih kebuntuan-kebuntuan mengurus daerah perlahan mampu beliau jawab di periode ini, beliau hanya perlu waktu hingga 2029 dengan tim politik dan pemerintahan yang lebih kuat, untuk membawa Rohil bertumbuh dan bertambah maju”, Tambahnya.

Zunnur yang merupakan penggiat gerakan Politik Ganti Bupati pada pilkada Rohil tahun 2020 ini menambahkan, jika kekuatan konsolidasi politik Afrizal Sintong berjalan baik, Afrizal berpotensi melawan kotak kosong atau para rivalnya yang berhasil mencalon di ibaratkan “Kartu Mati”.

“Kalau gagasan 2 periode ini dikemas dengan baik, bukan tidak mungkin pak epi akan melawan kotak kosong atau lawan-lawannya umpama kartu mati, ada tapi tidak berdaya”, Tutupnya.

 

Penulis: Zunnur Roin

Pos terkait