PELALAWAN – Warga Dusun Bukit Kusuma Barak Seng Merasa Dizolimi PT PLN ULP Pangkalan Kerinci, Tolong Kami Bupati Pelalawan
Pelalawan – Warga Desa Kusuma Dusun Bukit Kusuma Barak Seng Merasa di Dizolimi oleh Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN (Persero) Pangkalan Kerinci.
Salah seorang narasumber Iwan mewakili 13 Pelanggan PLN, menuturkan berulang kali kepada awak Kompas1net. Minggu (10/7/2022).
Awal bulan Tahun 2022 kami (Iwan- red) sebanyak 14 orang mendaftarkan (Permohonan) pemasangan baru menjadi pelangan PLN dengan Daya 900 VA lengkap dengan Pemasangan Instalasi rumah.
Biyaya pemasangan secara keseluruhan dikenakan biyaya kisaran 3 jutaan setiap satu permohonan oleh biro jasa.
Pembayaran awal, kami di kenakan biyaya 2.5 juta setiap 1 pelangan dengan catatan setelah rumah sudah terpasang KWH PLN sisa biyaya baru kami lunasi semuanya,”papar Iwan.
Oleh pihak biro jasa, biyaya untuk pemasangan KWH PLN sudah di lunasi, Bahkan KWH PLN sudah di nyatakan resmi dan sah sesuai prosedur yang telah di tetapkan oleh sistim aplikasi PT PLN (PLN Mobile)
Namun seiring berjalannya waktu,Sejak bulan Januari 2022 sampai bulan Juli 2022
KWH PLN yang di tunggu – tunggu seharusnya sudah terpasang, Namun pada kenyataannya belum terpasang juga,” tutur Iwan.
Berulang kali kami mendatangi kantor PT PLN Pangkalan Kerinci di Jalan Akasia, mempertanyakan hal KWH PLN di rumah kami kenapa tidak di pasang – pasang juga.
Namun oleh pihak manajemen PT PLN (Rendy) selalu memberi seribu alasan yang membuat kami merasa di Dizolimi,” terang Iwan.
Awal pertama kami di beri alasan bahwa tiang Listrik yang kami pasang (Swakelola) tidak standard,.Padahal di tempat yang tak jauh dari rumah kami, tiangnya jauh kurang baik begitu juga dengan kabelnya yang tidak standar namun KWH PLN bisa terpasang dan menyala.
Sementara tiang besi dan kabel yang kami pasang (swakelola) jauh lebih baik di tempat kami,”,kesal Iwan.
Semua permasalahan yang kami hadapi terkait pemasangan KWH PLN sudah juga kami sampaikan ke Kepala desa setempat.Namun hasilnya tidak terealisasi juga.
Di awal bulan Juli 2022, kami mendatangi pihak manajemen PT PLN, Dengan bersedih hati kami mendengar jawaban dari pihak PT. PLN
Pihak manajemen unit layanan pelangan (ULP) PLN Pangkalan Kerinci melalui Rendy menjawab,” bahwa KWH yang lama berjumlah 14 Pelanggan tidak bisa lagi di pasang dengan alasan sudah terlalu lama, Uang akan di kembalikan dengan catatan membawa surat bukti pelunasan pembayaran permohonan pasang baru KWH PLN,” tutur Iwan
Kami sampaikan ke pak Rendi (Pegawai PLN) bahwa tanda bukti pembayaran kami sudah hilang. Namun oleh pak Rendi agar membuat laporan kehilangan ke Polsek terdekat.Setelah itu serahkan surat kehilangan tersebut ke kantor PT PLN agar dapat kita proses pengembalian uang nya.
Namun demikian, pengembalian uang pasang baru KWH yang lama tidak serta merta bisa kembalikan, Pasti nya butuh waktu,” ucap Iwan
Lanjut Iwan, lalu bagai mana agar kami bisa mendaftarkan pasang baru arus listrik PLN ke rumah kami?.
Iwan kembali menuturkan ke awak media ini, Agar mendapatkan arus listrik (KWH) kami disuruh untuk mendaftar ulang pasang baru dengan biyaya baru lagi,” sedih Iwan.
Walaupun demikian kamu tidak keberatan, kami siap mengikuti aturan yang di buat oleh pihak manajemen PT PLN Pangkalan Kerinci.
Tapi, lagi – lagi kami mendapatkan permasalahan yang baru lagi, setelah kami hendak mendaftarkan pasang baru KWH PLN.Terlebih dahulu kami sampaikan ke pak Rendy, Jawaban Pak Rendy (Pegawai PLN). Tunggu dulu, jangan di mohonkan dulu pasang KWH barunya,” cetus Iwan.
Setelah kami cari tau alasan dari pak Rendy, informasi nya arus beban puncak/tegangan listrik PLN rendah.
Kalaupun ini yang menjadi alasan lagi, bukan di barak seng aja yabg rendah arusnya, tapi semua rata – rata arus PT PLN memang rendah,” kesal Iwan.
Kembali kami mengadu ke Kepala Desa Kusuma, Yasir. jawab pak Yasir agar bersabar dulu, Segera akan kita cari solusinya,kata Kades,” ujar iwan
Berhubung sampai saat ini kami merasa dipermainkan, Dengan berat hati kami (Iwan) mewakili dari 13 Pelanggan yang belum terpasang KWH PLN nya akan segera menghadap ke Bupati Pelalawan H Zukri Misran.
Mungkin setelah kami menghadap dan meminta tolong (bantuan) ke Bupati Pelalawan ada solusi yang terbaik buat kami dan warga yang lain atas permasalahan KWH PLN yang kami alami saat ini,” ucapnya.
Di temu berbeda, Pihak biro jasa yang ikut membantu mengurus KWH PLN dan memasang instalasi rumah, Herman kepada awak media ini mengatakan,” ma’af pak wartwan, Semua birokrasi dan biyaya pemasang KWH PLN sudah selsai semuanya. Bahkan surat perintah kerja (SPK) pemasang KWH PLN sudah keluar semuanya, tingal pelaksanaannya.jela tidak ada masalah lagi
Jadi, saya (Herman) hanya sebatas membantu mempermudah pelanggan PLN yang ada di barak seng saja sebanyak 14 KWH,” terang Herman.
Kalaupun ada kendala permasalahan pemasangan KWH di lapangan, itu faktor kecemburuan sosial dan bisa juga ada hal lain.
Kalau masalah jaringan, itu hanya alasan saja, karena di dusun lain yang lebih tidak mungkin lagi untuk bisa di pasang, Lalu kenapa bisa di pasang dan sudah menyala aneh bukan,” jelas Herman.
Saya agak sedikit curiga, ini ada oknum – oknum tertentu yang memang sengaja mempersulit warga barak seng yang ingin pasang arus listrik PLN.
Silahkan saja pak wartwan selidiki, pasti tau nanti apa penyebabnya, saya (Herman) sedikit penuh tanda tanya dan curiga juga menduga ke pihak manajemen PT PLN Pangkalan Kerinci yang seolah – olah mau dan tunduk pada seseorang oknum agar pemasangan KWH PLN yang 14 pelanggan di tunda ,” kesal Herman.
Dilain sisi, beberapa waktu yang lalu awak media ini menemui Kepala Desa Kusuma,Yasir Simanjuntak,SH di ruang kerjanya guna mempertanyakan permasalahan warganya yang berada di barak seng, Kenapa dan ada apa dari bulan Januari 2022 sampai bulan Juli 2022 tidak juga di pasang KWH PLN nya.padahal semua biyaya sudah di lunasi.
Setalah awak media ini mempertanyakan ke Kepala Desa Kusuma, Lalu sang Kades pun menjawab,” Sebenarnya urusan KWH PLN sebanyak 14 pelanggan yang belum terpasang, Itu bukan urusan Kepala Desa.Mana mungkin mampu semua Kepala Desa yang mengurusinya.,” Ucapnya.
Memang benar saya dulu sebelum mejabat Kepala Desa terpilih, saya (Yasir – red) pernah menjadi panitia pengurusan pengusulan pemasang jaringan PT PLN dan pendataan pemasang baru, tapi itukan dulu.Namun sekarang saya sudah tak mampu lagi untuk mengurusi maslah PLN di Bukit Kusuma ini. Karena tugas saya sebagai Kepala Desa Kusuma sudah terlalu berat saya kerjakan,” terang Yasir.
Namun demikian, karena permasalahan saat ini menyangkut warga saya, Kita akan coba membantu mencarikan solusinya ke pihak PT PLN (Persero) Pangkalan Kerinci secepatnya,” imbuh Kepala Desa Yasir Simanjuntak,SH. (Dian)
BERSAMBUNG…
Rilis berita ini tidak semua yang di lihat dan yang di dengar baik dari narasumber dan Kepala Desa di tuangkan secara rinci semuanya, masih ada yang Kita rahasiakan.