Wapres Tegaskan Transportasi Cerdas Menjadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta Pusat, Kompas 1 net– Saat ini, pemerintah terus berupaya mengembangkan Sistem Transportasi Cerdas, diantaranya melalui penetapan kebijakan standar mobil listrik, program insentif kendaraan listrik, dan program pendorong transisi lainnya. Bahkan, pemerintah juga tengah memadukan desain Sistem Transportasi Cerdas dan Kota Pintar ke dalam pembangunan Nusantara sebagai Ibu Kota Negara Indonesia yang baru.

“Dengan berbagai upaya ini, pemerintah turut serta dalam penerapan Sistem Transportasi Cerdas ke dalam infrastruktur modern di Indonesia guna menguatkan ekonomi dan meningkatkan daya saing dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan melalui pemenuhan target nol emisi karbon sebagai upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka The 19th Intelligent Transport System (ITS) Asia-Pacific Forum 2024 atau Forum Sistem Transportasi Cerdas Asia Pasifik ke-19 Tahun 2024 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (28/05/2024).

Bacaan Lainnya

Dalam gelaran ITS Asia Pasifik Forum 2024, Wapres menyampaikan sejumlah arahan kepada para pihak terkait dalam upaya mempercepat penerapan Sistem Transportasi Cerdas, khususnya di Indonesia.

Pertama, ia meminta agar strategi negara lain diadopsi dengan tetap menyesuaikan kondisi dan kebutuhan masing-masing negara.

“Pertemuan hari ini merupakan kesempatan terbaik untuk saling bertukar informasi dan berbagi pengalaman sehingga dapat membantu penentuan arah kebijakan di masing-masing negara. Jadikan forum ini sebagai wadah strategis bagi negara-negara anggota untuk mengembangkan Kota Pintar dengan sistem transportasi cerdas sebagai tulang punggungnya,” pintanya.

Kedua, Wapres menekankan pentingnya peningkatan kolaborasi lintas sektor baik pemerintah, swasta, maupun akademisi untuk menciptakan solusi komprehensif bagi mobilitas perkotaan yang lebih baik.

“Solusi ini akan mendorong perwujudan dunia yang lebih baik bagi generasi penerus kita,” ujarnya.

Kemudian yang ketiga, Wapres meminta agar literasi publik terkait penggunaan transportasi cerdas terus ditingkatkan melalui publikasi dan edukasi.

“Masyarakat perlu mengetahui manfaat dan cara penggunaan sistem ini guna meningkatkan aktivitas ekonomi dengan tetap mengedepankan prinsip ramah lingkungan,” tegasnya.

Terakhir, Wapres menginstruksikan agar perkembangan teknologi transportasi diterapkan secara inklusif dan berkeadilan. Menurutnya, hal ini untuk memastikan bahwa setiap orang dan setiap negara mendapatkan manfaat.

“Oleh karena itu, saya berharap forum ini dapat menghasilkan rekomendasi konkret bagi seluruh negara anggota ITS Asia Pasifik dan berdampak positif bagi kemajuan dunia,” harapnya.

Sebelumnya, pada acara yang mengusung tema “Transformasi menuju Mobilitas Perkotaan yang Berkelanjutan dan Cerdas” ini, Sekretaris Jenderal ITS Asia Pasifik Akio Yamamoto menyampaikan bahwa keberlanjutan (sustainability) adalah kata kunci yang sangat penting dalam upaya membangun Sistem Transportasi Cerdas.

“Kita tidak hanya membayangkan kota masa depan dengan kemajuan dalam pengemudian otomatis, AI, dan 5G tetapi juga mencari solusi untuk masalah sosial saat ini seperti kecelakaan lalu lintas, kemacetan, dan langkah-langkah penanggulangan bencana,” ujarnya.

Menurut Yamamoto, mengadopsi pola pikir yang berkelanjutan ini akan membimbing seluruh pihak dalam mengatasi tantangan transportasi saat ini dan masa depan.

“Saya berharap Forum ITS Asia Pasifik ini akan mendorong diskusi dan solusi untuk masalah-masalah ini, sejalan dengan Jakarta Initiative yang diperkenalkan pagi ini,” ungkapnya.

“Saya berharap ke depan Kongres Dunia ITS akan diadakan di ibu kota baru Indonesia, Nusantara, setelah proses pemindahan selesai,” imbuh Yamamoto.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan bahwa Forum ITS Asia Pasifik ke-19 ini bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil di industri transportasi. Ia pun mendorong partisipasi aktif dari para peserta untuk mengembangkan solusi dan kerangka kolaborasi transportasi cerdas dan konektivitas tanpa batas.

“Kami juga menyambut baik peluncuran Jakarta Initiative on Sustainable and Intelligent Urban Mobility yang digagas oleh ITS Indonesia sebagai bentuk dukungan dalam mewujudkan mobilitas perkotaan yang bermanfaat bagi perekonomian yang berguna bagi masyarakat dan ramah lingkungan,” ungkapnya.

Deklarasi Jakarta tersebut, tutur Budi, berisi berbagai gagasan penting dalam upaya mendukung pembangunan Sistem Transportasi Cerdas. Di antaranya, terkait pentingnya mendorong konektivitas regional di era transportasi berbasis digital.

“Hal ini memerlukan pengembangan kebijakan dan strategi yang mempertimbangkan keberagaman kebutuhan dan tantangan setiap negara,” ungkapnya.

Kemudian, sebut Budi, Deklarasi Jakarta juga mendorong pengembangan sarana dan prasarana transportasi darat yang inklusif, sehingga aksesibilitas dan inklusivitas dapat dinikmati seluruh segmen masyarakat.

“Integrasi berbagai moda transportasi juga menjadi prioritas. Dengan menciptakan sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan di Asia dan Pasifik, kita dapat memajukan solusi transportasi multimoda,” ujarnya.

Selain itu, tutur Budi, Deklarasi Jakarta juga membahas solusi dan inisiatif baru pada tingkat global, regional, dan nasional untuk mempercepat kemajuan bersama menuju Sasaran Pembangunan Berkelanjutan 2030.

“Untuk mencapai tujuan bersama, kita harus mengedepankan kemitraan dan komitmen untuk meningkatkan dan mempercepat implementasi Sistem Transportasi Cerdas. Mengeksplorasi mekanisme dan strategi pembiayaan yang kreatif dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan merupakan kunci untuk mendanai pembangunan infrastruktur transportasi yang cerdas dan berkelanjutan,” terangnya.

Hadir pada acara ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid, para Menteri Transportasi Negara Anggota ITS Asia Pasifik beserta delegasi, serta para Duta Besar Negara Sahabat dan Pimpinan Organisasi Internasional.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W. S., Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.

 

Sumber dikutip dari laman Kominfo RI

Pos terkait