Kompas 1 Net – Seorang tiktoker wanita bernama Rache.lzh5 menjadi korban seksual digital dengan menggunakan teknologi artificial intelligence deepfake. Berita ini menjadi viral dan menimbulkan keprihatinan terhadap penggunaan teknologi deepfake yang semakin marak dalam kehidupan sehari-hari.
Deepfake adalah teknologi yang memanipulasi atau memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan video atau gambar yang seolah-olah dibuat oleh seseorang yang sebenarnya tidak ada atau menggantikan wajah orang yang sebenarnya dengan wajah orang lain.
Dalam kasus Rache.lzh5, deepfake digunakan untuk membuat video porno palsu dengan wajahnya di dalamnya. Video tersebut kemudian diunggah ke situs dewasa dan dijual secara online. Rache.lzh5 mengungkapkan rasa sakit hatinya dan mengalami trauma yang luar biasa akibat insiden tersebut. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran tentang bahaya deepfake dan bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk merusak reputasi seseorang.
Banyak negara dan organisasi di seluruh dunia sedang berusaha untuk mengatasi masalah deepfake dan menemukan cara untuk melindungi masyarakat dari potensi bahayanya. Beberapa platform media sosial bahkan mulai memperkenalkan alat pengenalan deepfake yang dapat mengidentifikasi video yang telah dimanipulasi.
Namun, upaya ini masih jauh dari cukup dan dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak untuk mengatasi masalah deepfake. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya deepfake dan mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka sendiri dari potensi kejahatan online yang semakin canggih.