Tumpah di Masjid Al-Hikmah, Hanyut Haru dengarkan Nasib Palestina Lewat Syekh Muhammad Hamudah

Rohil, Kompas 1 Net-Masyarakat terlihat tumpah di halaman Masjid Al-Hikmah Banjar XII mengikuti acara Tabligh Akbar bersama penceramah Syekh Muhammad Hamudah dari Palestina. Rabu 24 Januari 2024. Ba’da Shalat Isya.

Meskipun kehadiran da’i dari Negara korban invasi Israel di Gaza itu terlambat dari jadwal yang telah di rencanakan. Namun tidak menurunkan antusiasme masyarakat yang datang dari berbagai penjuru yang telah menunggu di Masjid Al-Hikmah Banjar XII Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir.

Suasana nampak khusyuk saat lantunan bacaan ayat suci Al-Qur’anul karim yang dibacakan Hj Ratna Dewi, kemudian dilanjutkan saritilawah serta Shalawatan bersama kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan juga ditambah kata sambutan dari ketua umum penyelenggara Tabligh Akbar oleh H. Jumawan, SH MH dan tokoh masyarakat KH Muhammad Yakin yang meminta agar bersabar menunggu tibanya penceramah sehubungan beliau masih diperjalanan.

Hingga yang ditunggu tiba, kehadiran Syekh Muhammad Hamudah beserta rombongan di sambut oleh para Khalifah Thoriqoh Naksyabandiah dan juga Masyarakat, kemudian kepadanya langsung dipersilahkan untuk menyampaikan tausiyah agama.

Syekh Muhammad Hamudah yang menyampaikan ceramah dengan bahasa Arab lalu kemudian diterjemahkan seorang penerjemah Ustadz Joko kedalam bahasa Indonesia menyampaikan rasa syukurnya atas pertemuan dengan masyarakat di Masjid Al-Hikmah tersebut dan berdoa hingga yang berhadir mendapatkan ganjaran pahala dari Allah SWT.

Iapun menyampaikan jika dari awal pendirian Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha oleh Nabi Adam yang turun ke Bumi sebagaimana kemudian diturunkan lagi para Nabi dan Rasul, seperti Nabi Sulaiman AS, untuk membangun kembali Masjid tersebut. Sebagai pedoman untuk kita turuti. Dikatakan dia didalam Al-Qur’an, Allah sampaikan bahwa Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Aqsha di Palestina, adalah Bumi yang diwakafkan Allah, tempat yang dimuliakan Allah SWT, dengan isyarat kemuliaannya dimana terdapat Masjidil Aqsha yang merupakan Kiblat pertama umat Islam dalam melaksanakan shalat.

Syekh Muhammad Hamudah juga mengatakan bahwa keutamaan dari Allah SWT tersebut dimana apa bila melakukan Shalat maka keutamannya seperti melakukan 500 ribu kali Shalat di Masjid lain. Oleh sebab itu menurutnya adalah kewajiban kita untuk meramaikan Masjid yang dimuliakan Allah SWT. tersebut. Dikatakan dia Masjidil Aqsha bukan hanya untuk masyarakat Palestina akan tetapi untuk umat Islam di seluruh dunia, yang sudah meninggal dan yang akan datang nanti nya” ucapnya.

Terkait kondisi dimana sudah 75 tahun menjalani masa peperangan, iapun menyebutkan sudah banyak warga mengalami kematian dan cacat serta sudah 90 persen rumah masyarakat hancur dan banyak masyarakat kehilangan keluarga,”Dan dikatakan dia jika bukan Bumi Palestina bumi yang dimuliakan Allah SWT, jika saja Palestina seperti Bumi lainnya niscaya kami sudah meninggalkan Palestina, kami tetap bertahan di Palestina karena Palestina adalah bumi yang dimuliakan Allah SWT,” kata syekh Muhammad Hamudah..

Diakhir ceramahnya untuk membantu palestina menurutnya umat Islam di himbau perlu memulai ketaatan dari diri sendiri, iapun menghimbau agar masyarakat muslim untuk meningkatkan ilmu agama dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dikatakan dia “sehingga memiliki keteguhan iman dan memiliki kekuatan iman maka baru akan dapat untuk membantu Palestina,” ujarnya.

Selama ceramah ini berlangsung masyarakat hanyut dan larut dalam cerita kesedihan yang melanda Masyarakat Palestina, ditambah lagi dengan Pemutaran video secara infokus berupa bagaimana warga sipil yang tewas dan cacat serta anak anak yang terbunuh di Palestina.

Disambil lagi dengan dijalankan kontak untuk donasi Palestina oleh panitia dan diumumkan hasilnya oleh pembawa acara Ustadz Welly S Fil.I yang menyebutkan diperoleh donasi yang terkumpul sebesar mendekati Rp 23 juta rupiah, Safari Tablig Akbar dan Donasi Palestina ditutup photo bersama Syekh Muhammad Hamudah dengan panitia.

Zurfami Kompas 1 Net-melaporkan.

 

Pos terkait