Pekanbaru | Kompas 1 Net – Maraknya perkebunan besar swasta menggunakan lahan daratan Propinsi Riau menarik perhatian Tokoh Masyarakat Riau Dr.Elviriadi.
Dikonfirmasi media Kompas1net.com pada Selasa malam (9/8/22), dia meminta pihak swasta besar memberitahu terlebih dahulu.
“Ya kan sepatutnya tuan tuan saudagar kaya itu memberitahu ke masyarakat sekitar. Bukankah begitu tata krama kita bangsa indonesia? Apalagi di negeri Melayu Riau yang menjunjung adat istiadat, ” bebernya.
Timbalan Panglima Pagar Negeri Bumi Riau (PNBR) itu mengatakan komunikasi dengan penduduk setempat itu syarat kelayakan usaha perkebunan dan industri.
“Kan harus ada persetujuan, kejelasan benefit sosial bagi masyarakat, ada tanaman kehidupan, ada plasma 20%, dan sejumlah berita acara yang disepakati secara mufakat dan berkeadilan. Naaah, point semacam ini yang masyarakat rasakan. Masih jauh panggang dari api-lah, ” imbuhnya.
Masyarakat Melayu Riau, tambahnya, tak banyak tuntutan sebenarnya.
“Kita hanya ingin diajak bersama, diberitahu apa yang akan tuan tuan kerjakan di hutan tanah kami. Yang terjadi selama inikan konflik, ketegangan, musnahnya fauna flora, dan hilangnya mata pencaharian kami dari alam. Inilah yang mau kami rubah ke depan. Kalau tak gitu, temakol pun kini dah salah masuk ke lubang ketam. Kepunan telouw temakol-lah, Waaak! Pungkas ahli lingkungan hidup yang rela gundul permanen demi hutan tropis.***
Red Kompas 1 Net