Pekanbaru, Kompas 1 Net –Setelah terkuak dugaan korupsi pejabat rektorat UIN Suska Riau di Kejari Pekanbaru, publik menunggu kasus serupa di Kejati Riau.
Mahasiswa UIN Suska Riau sudah berkali kali melakukan unjuk rasa ke gedung Kejati Riau Jalan Soedirman. Menyikapi itu Tokoh Masyarakat (Tomas) Riau Dr.Elviriadi menyampaikan rasa prihatin mendalam.
“Ya tentu kami prihatin. Musibah beruntun di UIN Suska Riau sebagai universitas islam utama di propinsi. Semoga ada penyelesaian selaras alur dan patut, ” ucap putra Selatpanjang pada Kompas1net Senin (24/10/22).
Akademisi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu meminta masyarakat Riau bersabar dan tetap memberi doa.
“Kita harus sabar menunggu, walaupun sudah hampir dua tahun belum ada hasil. Perkara ini bukan mudah. Perlu ketelitian penyidik Kejati agar tidak salah langkah, ” imbuh putra Meranti itu.
Ditanya soal “restorative justice” ia menjawab santai.
“Ya, restorative justice mungkin bisa saja. Dugaan angka 42 Milyard itukan secara global, masih harus diverifikasi secara seksama. Saya yakin jauh merosot, tentu ada yang bisa dipertanggung jawabkan,” ujar pengurus Muhammadiyah itu.
Elviriadi berharap agar semua pihak menahan diri dan mempercayakan sepenuhnya kepada proses hukum berjalan.
Ye sudahlah. Kita wait and see aje. Biar pena taqdir Allah swt dan kepiawayan aparat hukum yang bekerja. Mudah mudahan semua lancar dalam ridha Ilahi. Kalau ada intervensi, khawatir kita hukum menjadi rusak. Lame lame temakol pun manjat kelapa condong berubah jadi tupai. Kepunan telouw temakol kelape condonglaaaaaa, ” pungkas putra Selatpanjang yang ikhlas gundul demi hutan bakau.***.
K 1N melaporkan.