Terganggu Aksi Demo Buruh F-SPTI Yang Lama di Pekanbaru. Masyarakat : Kita Mau Tenang

Photo: Aksi demonstrasi, sumber cakaplah.com.

Terganggu Aksi Demo Buruh F-SPTI yang lama di Pekanbaru. Masyarakat : Kita Mau Tenang

Bacaan Lainnya

Pekanbaru, Kompas 1 Net- Ratusan yang menamakan Buruh Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia-Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK F.SPTI-KSPSI) dari beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau berkumpul di seputar kantor Gubernur Riau jalan Sudirman, Pekanbaru.

Adapun tuntutan pendemo meminta Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong turun tahta dari Bupati.

Alasan pendemo adanya dualisme kepengurusan SPTI di Kabupaten Rohil di duga Bupati memihak ke salah satu pengurus DPC SPTI Versi Hijrah.

Sesuai Undang- Undang Ormas seluruh kelengkapan Administrasi telah memenuhi syarat Versi Hijrah sehingga layak di dukung Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir.

Kepengurusan SPTI Versi Fuad di duga secara Administrasi kelembagaan tidak memenuhi syarat sebagai Organisasi Buruh karena di duga tidak memiliki AHU sebagai kelengkapan yang di keluarkan oleh Kementrian Hukum dan Ham.

Sesuai informasi yang di peroleh, di tingkat DPP Versi Fuad – Saut dan Surya Batubara juga masih bermasalah (proses Hukum) dan belum tuntas. Sehingga, sangat perlu di pertanyakan Pemprov Riau dan Kabupaten Kota.

Salah seorang aktivis Buruh dan juga Dosen di salah satu Universitas di Pekanbaru mengatakan, tuntutan para Pendemo “Ngawur”. Sebab, sesuai undang-undang Otonomi, Bupati berhak mengeluarkan surat untuk ketenangan Daerah nya agar kondusif.

“Jika tidak berkenan dengan Surat yang di keluarkan Bupati dapat di somasi lewat Pengadilan atau PTUN, jangan Demo ngak jelas,” katanya.

Beruntung lanjutnya, pihak Pemprov Riau bijak serta cepat tanggap dengan situasi dengan langsung menerima utusan pendemo untuk di carikan solusi.

“Karena setiap hari di kota Pekan Baru terus ada Demo kenaikan BBM belum lagi Demo di Kejaksaan oleh pengurus Pemuda Pancasila,” paparnya.

Masyarakat tambahnya, sudah jenuh melihat demo-demo yang sering mengakibatkan kemacetan di berbagai ruas jalan.

“Masyarakat Pekanbaru meminta kepada pihak Polri agar tidak memberikan izin dulu kepada para pendemo, kita mau tenang dulu,” pungkasnya.

 

Rls/ Harmi Kiri

Editor Red Kompas 1 Net

 

Pos terkait