Senjakala Berhala..Yang Menghanyutkan Pengembara….
Datang dari ujung Api..Yang kutiup lamat lamat…
Ditanah datar puncak Bukit…temaram senja menghadirkan Seulas Ovieva…gadis Zarathustra, yang menabur zaman dengan nur cinta…..
Tapi….ia teriak Demokrasi telah mati…ditikam pada begundal begundal yang berjejer di tebing tebing luka…
Ovieva tak ingin pulang. Karena kulihat ada semenanjung murung di kelopak matanya yang sembab.
Oleh hempasan malam… menyelimuti rahasia sepotong fragmen rindu yang tertahan di diafragma…pada kemanusiaan yang makin terasa kecut…!!
Seperti beribu ribu daun rebah mencari ranting kering…🌱
Ia terbang dibawa elang…tapi tiba tiba sayap sayapnya patah…
Gadis Zarathustra Ovieva, yang memilih revolusi sunyi Nietzche….Menuju Adimanusia yang tak bercabang dua…
Lalu ia pergi membersamai gigil kaktus yang dilanda badai gurun
Aaaaaaahhhh…aku tak pernah kehilangan laut biru. Yang menghempas bulir bulir pasir dipantaimu dan pantaiku yang galau..ketika perahuku singgah di pelabuhan patah.
Lamat lamat angin kenangan menghanyutkan selendang terakhir…yang dikirim Ovieva ke labirin senja…
Seakan mengabarkan kepada langit terang bertabur bintang, betapa bidukku telah TERLANJUR karam di kedalamanan lautmu….🌱🌱
Panam Tanpa Sukma, 030222
Diterbitkan Kompas 1 Net com