Pekanbaru, Kompas 1 net – Anggota koperasi Bumi Melayu Berjaya (BMB) Km 39 Bagan Batu telah lama menunggu pembagian plasma dari Perusahaan di Kabupaten Rohil.
Berjuang sejak tahun 2019 sampai saat ini belum nampak tanda tanda kewajiban plasma kepada masyarakat sekitar perusahaan.
Anggota koperasi sebagai warga yang tinggal di sekitar perusahaan hidup miskin ditengah kebun sawit ribuan hektar milik orang kaya.
“Kapan lah dibagikan plasma ini pak, kami hidup susah disini. Apalagi harga barang makin naik, “ucap salah seorang anggota koperasi kepada narasumber yang hadir di Km39.
Bahkan ada anggota koperasi yang menggadai rumah dan mobil pribadi nya untuk operasional perjuangan.
Menyikapi itu kuasa hukum Koperasi BMB Dr Elviriadi mengatakan akan memberikan somasi pada pemkab Rohil.
Rencananya besok sore Selasa (9/9/25), Dr Elviriadi akan turun ke Rokan Hilir untuk menyiapkan langkah advokasi terhadap nasib ratusan anggota Koperasi Bumi Melayu Berjaya. Kemudian melanjutkan pertemuan bersama Aliansi Aktivis Peduli Kawasan Hutan (A2PKH) di Ujung Tanjung.
“Sesuai peraturan perundangan RI, seharusnya pemkab Rohil melakukan verifikasi teknis yang objektif dan transparan. Sekian lama tuntutan klien kami, namun upaya hukum administrasi sesuai kewenangan tidak dijalankan pemkab Rohil. Segera kita layangkan somasi dan tentu klarifikasi sebelumnya, ” ucap ahli lingkungan kelahiran Kabupaten Meranti kepada media ini , Senin, (8/9/25)
Akademisi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu mengatakan selama ini penerima 20 persen plasma tak tepat sasaran.
“Ya kan tiba tiba saja korporasi mengeluarkan plasma kepada pihak pihak yang belum jelas kriterianya. Bukan pula warga tempatan yang miskin yang berhak. Ini sudah merupakan kewajiban pemerintah kabupaten. Kok bisa terjadi seperti itu? Kok ditanda tangani perpanjangan HGU nya? “Tanya alumni UKM Malaysia heran.
Nah, klien kita punya harapan baru dengan perubahan kebijakan pak presiden Prabowo. Perjuangan Masyarakat di Tanah Air soal Plasma ini kami yakin harus di ketahui presiden RI. Kita akan lapor kan kasus klien kita Koperasi BMB ini ke Pak Presiden Prabowo, “pungkas peneliti Gambut yang ikhlas gundul permanen demi hutan Berkey.***
