Foto: Ilustrasi
PELALAWAN (Bandar Petalangan) -; Ribuan Warga Desa Angkasa Kecamatan Bandar Petalangan Kabupaten Pelalawan, kecewa dan rugikan atas pelayanan PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pangkalan Kerinci, hal ini di sebabkan arus listrik di rumah warga sudah bertahun – tahun tidak pernah stabil, arus yang tersalur redup dengan voltase yang sangat rendah. Selasa (26/10/2022).
Salah seorang warga desa angkasa di jalan Datuk Laksamana ujung, Mukidi (50) tahun kepada awak media kompas1.net menuturkan,” lebih kurang 7 (tujuh) tahun lamanya, saya merasa kecewa yang mendalam atas kondisi arus (voltase) PT PLN (Persero) yang tidak pernah, stabil, terlebih menjelang sore dan di malam hari.
“Voltase tidak stabil mengakibatkan lampu redup dan berkedip – kedip, bukan itu saja, lampu kami sering kali putus, begitu pula dengan peralatan elektronik di rumah kami sudah banyak yang rusak,” kesal Mukidi.
Kami bayar rekening PLN setiap bulan tidak ada telat, dan kami juga membeli pulsa lampu PLN harga nya tidak bisa kurang uangnya
“Sementara arus lampu yang kami nikmati tidak stabil dan maksimal arus voltase menjelang sore dan malam hari voltase hanya 140 V – 160 V , seharusnya arus yang normal itu 200 V – 220 V. ” terang Mukidi.
Hal ini sangat jelas sekali , kami sebagai pelanggan PT PLN (Persero) sangat di rugikan sekali atas pelayanan yang tidak maksimal.ibi.
,”Kami warga desa angkasa sudah bosan melaporkan atas permasalahan ini ke pihak PT PLN (Persero) baik yang ada di Pangkalan Kerinci, Pekanbaru bahkan ke pusat Jakarta, namun tidak ada perubahan sama sekali.
Ke DPRD Pelalawan pun sudah kami sampaikan berulang kali di saat ada agenda reses di desa, ke Bupati Pelalawan sudah juga kami laporkan dan mohonkan , namun tidak ada respon sama sekali.tinggal sama “TUHAN” lagi yang belum kami laporkan,” ucap Mukidi dengan nada kesal.
Di sisi lain, salah seorang mitra kerja PT PLN (Vendor) yang bertugas sebagai layanan gangguan yang ada di Pangkalan Kuras mengatakan,” mohon maaf pak wartwan, tolong nama saya jangan di publikasikan nanti saya di bilang propokator.
“Apa yang di keluhkan warga desa angkasa itu benar adanya, kami selaku petugas gangguan PLN sudah tak mampu mengatasi permasalah ini, terlebih lagi kami hanya sebatas pekerja,” ucapnya.
Trafo arus listrik PLN warga desa angkasa itu, trafonya berada di kelurahan Sorek Satu
“Jarak titik trafo PLN ke ujung kabel sangat jauh sekali, kisaran 1.700 meter panjangnya.
Sementara, di sepanjang kabel banyak sekali rumah penduduk yang sudah menjadi pelanggan PLN, ribuan jumlahnya.
“Seharusnya pihak PT PLN (Persero) wajib menambah Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Penambahan 2 (dua) unit trafo di sepanjang jalan Datuk Laksamana Desa Angkasa.
Rencana penambahan perluasan jaringan dari PT PLN (Persero) sudah ada, bahkan tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sudah terpasang kisaran 4 (Empat) tahun yang lalu, namun sampai saat ini belum ada juga tanda – tanda kehidupan akan di kerjakan kabel dan trafonya,” paparnya.
“Jika hal ini berlarut – larut di biarkan oleh pihak PT PLN (Persero) jelas sangat merugikan masyarakat, dan pihak PLN juga tidak di untungkan.
Yang hanya saya takutkan nanti, masyarakat desa angkasa melakukan aksi besar – besaran ke kantor PT PLN (Persero) dan ke Kantor Bupati Pelalawan,”Imbuhnya.
Bersambung…
K1N