Merangin, Kompas 1 net, – Aneh yang di lakukan seorang babinsa berinisial KW pasang badan sebagai Keamanan dari pelansir BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalit, sebagai seorang yang bekerja di salah satu institusi negara republik indonesia, seharusnya memberi contoh yang baik, namun sayangnya jika ini benar dapat memberikan preseden buruk bukan.
Inilah informasi yang berhasil dirangkum awak media Selasa 22 Oktober 2024 berdasarkan keterangan petugas SPBU tepatnya di Desa Koto Rayo, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, saat Team Media ini investigasi di SPBU tersebut
Dengan lantang dari mulut petugas itu mengatakan bahwasanya yang beking dari tingkah laku penyelewengan BBM bersubsidi adalah Oknum Babinsa insial.KW. dan ada orang Sini bg Dio yg ngatur pelasir sini bang Dayat Namo nyo orang sini lah Dio yang ngatur duit fee sini bg
“Sekarang Babinsa yang megang bang bukan Supri Polisi lagi, abang hubungi lah Babinsa itu bang ujar petugas SPBU yang tidak mau memberi tahu siapa namanya.
Terpisah Oknum Babinsa KW saat di konfirmasi melalui via telpon kariawan SPBU membantah atas yang di katakan petugas SPBU, diakuinya hanya sebagi keamanan karena takut ribut diantara pelansir-pelansir BBM. padahal petugas SPBU tersebut ia mengakui dari perihal yang bersangkutan atas penyelewengan BBM di SPBU Desa Koto Rayo dia pasang badan agar terhindar dari keributan di antara pelansir-pelansir BBM sesuai fee yang sudah di sepakati.
“Saya cuma sebagai keamanan saja takut ribut kalau yang ngepam ya orang Polsek lah yang ngepam, kalau setoran saya nggak paham,, sebut KW Oknum babinsa.
Salah satu Masyarakat Tabir yang merasa kesulitan saat pengisian BBM karena petugas lebih mementingkan pelansir ketimbang kenderaan pengguna umum lainnya, dengan maksud mengutarakan atas kesulitan dia alami selama berlansungnya tindakan yang merugikan Masyarakat lainnya karena dia menganggap awak Media adalah corong informasi dan penyambung lidah Masyarakat.
“Viral kan lah nakan, setahu sayo Babinsa itu banyak keuntungan di pom itu nakan, yang jelas dari galon itu sepuluh ribu pergalonnyo belum lagi dari hasil galon dio dewek yang di tumpangi di mobil-mobil pelansir itu lalu di juwal lagi sama pelannsir sudah jelas keuntungan seratus ribu pergalon yang di titipkan itu nakan,, sebut sumber yang di sembunyikan.
Bersambung!
( Jhoni putra)
Catatan Redaksi:
Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui WhatsApp Kompas 1 net di box redaksi media ini. Terima kasih.