Petugas SPBU Desa Koto Rayo Sebut Oknum Babinsa dan Babinkamtibnas Beking Mafia Pelansir BBM

Merangin, Kompas 1 net – Oknum Babinsa dan dan Oknum Babinkamtibmas diduga berani pasang badan sebagai Keamanan dari pelansir BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalit, sepertinya pekerjaan salah,

Namun berdasarkan informasi yang dirangkum Jum’at 25 Oktober 2024, dari petugas SPBU di Desa Koto Rayo, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, ada yang berinisial KR dan inisial SP, nekat melakukannya.

Bacaan Lainnya

Ini diperoleh saat Team Media ini investigasi di SPBU tersebut dan dengan lantang petugas SPBU ini mengatakan bahwasanya yang beking dari tingkah laku penyelewengan BBM bersubsidi, “Sini bang Dio yang ngatur pelansir di bantu bang Dayat Namo nyo orang sini lah  yang Namo bang Dayat kalo bang Dayat tu Dio bagian ngatur duit fee sini bg,”Terang sumber.

“Sekarang Babinsa yang ngaman  bang. bang Supri masih demam bang hubungi lah Babinsa itu bang ujar petugas SPBU yang tidak mau memberi tahu siapa namanya.

Terpisah KR Oknum Babinsa saat di konfirmasi melalui via telpon kariawan SPBU membantah atas yang di katakan petugas SPBU, diakuinya hanya sebagi keamanan karena takut ribut diantara pelansir-pelansir BBM. padahal petugas SPBU tersebut ia mengakui dari perihal yang bersangkutan atas penyelewengan BBM di SPBU Desa Koto Rayo dia pasang badan agar terhindar dari keributan di antara pelansir-pelansir BBM sesuai fee yang sudah di sepakati.

“Saya cuma sebagai keamanan saja takut ribut kalau yang nge pam ya orang Polsek lah yang nge pam, kalau setoran saya nggak paham,, sebut KR Oknum babinsa.

Salah satu Masyarakat Tabir yang merasa kesulitan saat pengisian BBM karena petugas lebih mementingkan pelansir ketimbang kendaraan pengguna umum lainnya, dengan maksud mengutarakan atas kesulitan dia alami selama berlangsungnya tindakan yang merugikan Masyarakat lainnya karena dia menganggap awak Media adalah corong informasi dan penyambung lidah Masyarakat.

“Viral kan lah nakan, setahu sayo Babinsa dan Babinkamtibnas itu banyak keuntungan di pom itu nakan, yang jelas dari galon itu sepuluh ribu pergalonnyo belum lagi dari hasil galon dio dewek yang di tumpangi di mobil-mobil pelansir itu lalu di juwal lagi sama pelansir sudah jelas keuntungan seratus ribu pergalon yang di titipkan itu nakan,, sebut sumber yang di sembunyikan.

Bersambung !

( Jhoni  putra)

Catatan Redaksi:

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui WhatsApp Kompas 1 net di box redaksi media ini. Terima kasih.

 

Pos terkait