Pekanbaru | Kompas 1 Net – Jika tak ada aral melintang, besok (23/7/22) pakar lingkungan hidup Dr.Elviriadi “turun gunung” ke Kota Dumai.
Kunjungan akademisi yang dikenal kritis itu guna mengecek pencemaran perairan pantai dan sekitarnya sebagaimana info diterima Kompas1net.com pada Jumat siang (22/7)
“InsyaAllah besok siap zuhur saya dan tim meluncur ke Dumai. Ada tokoh masyarakat Bang Martilius mengontak pagi tadi, ” ucap putra Selatpanjang.
Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu meminta Pemko Dumai segera merespons keluhan masyarakat.
“Jika sudah ada keluhan, pengaduan atau penampakan pencemaran, sebaiknya Pemerintah Kota Dumai cepat merespons. Walau bagaimanapun tentu tugas saya melakukan “scientific evidance” (pembuktian ilmiah) fakta ekologis, ” bebernya.
Akademisi yang kerap jadi ahli dipengadilan ini membawa serta sosio-ekologis Drs.M.Sangap Siregar, M.Phil untuk mengecek kondisi nelayan Dumai.
“Nanti tim kita ada Pak Sangap Siregar, ada Juru Foto (Argys). Kita lihat polutan dan partikel apa diperairan dan perubahan warna, biogeofisik dan dampak yang ditimbulkan, ” terangnya.
“Saya mengajak tokoh tokoh masyarakat, LSM dan pembesar kota Dumai untuk bergandeng bahu menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak bekerje same, alamat kepunan lah budak Dumai nie. Di Darat Hutan gundul tinggal burung hantu, disungai mampet arwana tapah mati, dilaut pulak air tercemar sehingga Temakol masuk lubang ketam. Kepunan telouw temakol-lah, Wak! “Pungkas peneliti limbah yang istiqamah gundul licin demi pohon bakau.**
Red