Pekanbaru | Kompas 1 Net-Adanya pertemuan PT.Agromulia Adilestari dengan Panitia B di Hotel Premiere yang membuahkan suap perpanjangan HGU membuat pakar lingkungan hidup Dr.Elviriadi naik pitam.
Hal itu terungkap pada konfirmasi media tingkap.info pada Jumat (11/2) melalui aplikasi pesan Whatsapps.
Ya Allah, pertemuan kok tertutup gitu ya. Tak tau dibawah itu crowded (kacau), konflik agraria dengan Perusahaan HGU. Kok dia dia aja yang hadir membahas perpanjangan HGU. Nampak kali lah permainan dan tak ada itukad baik, ” kata Elv
Akademisi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu memaklumi bahwa sejak dulu ada hubungan mesra perusahaan dengan birokrat.
Sejak dulu lagi, pejabat pejabat bidang sumberdaya alam dan pertanahan ini ada hubungan khusus dengan perusahaan. Makanya mereka berebut jabatan, jabatan di peralat untuk mencari keuntungan pribadi dan tak peduli fakta lapangan. Makanya tertangkap tangan KPK, ” sindir mantan aktivis mahasiswa.
Pakar Lingkungan Dr.Elviriadi; Ijin Kehutanan dan HGU Tak Epistemik, Rakyat Gelisah
Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu akan segera ke Jakarta menemui Syofyan Jalil membahas konflik HGU.
“Saya desak pak Menteri Syofyan supaya PANITIA B, atau panitia hantau belau harus representatif. Jangan hanya formalitas belaka. Seluruh tahapan HGU itu harus transparan. Jangan yg dihadirkan pejabat yang hati nurani mati, pendiam, tidak kritis, ABS, dan selingkuhan perusahaan. Hadirkan donk rakyat bawah yang lahannya tumpang tindih dengan HGU. Rakyat yang menuntut Plasma 20%. Rakyat yang laki nya masuk jeruji gegara konflik horizintal berujung anarkis. Baru ketahuan data objrktif llayak tidak diperpanjang atau harus cabut ijin! ” beber putra Selatpanjang itu.
Elviriadi meyakini, praktik suap perpanjangan HGU tidak cuma pada kasus PT.Agromulia yang sedang sidang Tipikor ini saja.
“Sebenarnya masih banyak kasus serupa di Riau, yang OTT KPK ini baru ujung gunung es permasalahan tata ruang dan SDA. Saya minta hakim tipikor dalami pengakuan Suharso Manager itu, buka CCTV dan saksi yang melihat pengantaran uang. Jangan berkelitlah tuan, nanti kepunan jeruji besi. Kalau rakyat biarlah kepunan telouw temakol, ” pungkas peneliti gundul yang sering ke manca negara mengisi seminar.***
Sumber : Tingkap.info.