Merangin, Kompas 1 net – Masyarakat Muslim Desa Tunggul Bulin Kecamatan Tabir ilir Kabupaten Merangin memeriahkan penutupan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah dengan menggelar atraksi pencak silat di atas jalan setapak Desa Tunggul Bulin Rabu 09 April 2025.
Pencak silat yang menjadi salah satu tradisi dari zaman dahulu yang turun menurun hingga sekarang yang masih tetap di budidayakan sa’at saat-saat hari besar Nasional dan hari penutupan Idul Fitri. Terbukti, Pencak silat yang termasuk olah raga beladiri tersebut selalu dilestarikan oleh masyarakat, terutama warga masyarakat Desa Tunggul Bulin, atraksi pencak silat tersebut diikuti oleh putra dan putri baik itu dari orang tua, remaja dan anak-anak dari berbagai perkumpulan pencak silat di Desa setempat.
Lebih lanjut, meski sesekali terjadi perlawan keras diantara pesilat, namun peserta tidak memiliki rasa kemarahan dan dendam diantara mereka, Pagelaran seni bela diri (pencak silat) yang diiringi oleh irama musik tradisional yang menggema membuat masyarakat bersorak-sorai dan antusias untuk menyaksikan acara tersebut.
Kepala Desa Tunggul Bulin Tomi Pringki menyebutkan bahwa pencak silat ini adalah warisan budaya Indonesia yang turun menurun hingga sekarang yang tidak pernah hilang dari budaya masyarakat.
“Ini adalah salah satu tradisi di Desa ini yang selalu digelar setiap kali penutupan perayaan lebaran dan tidak akan hilang dari budaya masyarakat khususnya di Desa ini” kata Kades
Dia mengatakan, tidak hanya sekedar atraksi untuk memeriahkan lebaran, pencak silat memiliki makna kemenangan bagi umat Muslim di negeri yang dipimpinnya karena telah menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan seperti yang diperintahkan dalam Alquran, sekaligus juga mengajarkan atau memperagakan pencak silat tersebut kehadapan warga terutama generasi muda.
“Siapapun bisa mengikuti pencak silat ini bukan untuk anak-anak, yang tua ataupun pemuda diperbolehkan ikut. Artinya ini juga mengajarkan mereka untuk bisa bersabar dan dewasa dengan belajar beladiri agar bisa turut serta dalam atraksi ini,” ucapnya.
Terpisah, Superman selaku sekretaris Desa (sekdes) juga menyebutkan bahwa seni beladiri pencak silat hingga sekarang masih bertahan di daerahnya, dan pencak silat juga telah berkembang lama di Desa Tunggul Bulin sejak berpuluh-puluh tahun lalu.
“Pencak silat diri ini adalah salah satu kekayaan nusantara dan telah berkembang di negeri kami (Desa Tunggul Bulin) sampai saat ini sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu,” kata sekdes.
Pencak silat ini menunjuk persatuan dan kekompakan warga Desa Tunggul Bulin dalam membudayakan pencak silat, dan acara tersebut berjalan dengan lancar dan para pesilat juga saling memaafkan dengan bersalaman satu dengan yang lainnya yang disertai dengan suasana penuh kekeluargaan serta mempunyai makna di dalam diri mereka masing-masing.
Penulis . Tores**
Penerbit. KOMPAS 1 NET