Caption: Area operasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan yang merupakan lapangan migas penghasil energi dalam mendukung ketahanan energi nasional.
PEKANBARU, Kompas 1 Net- 28 Desember 2023 – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berkomitmen dalam upaya memperpanjang usia Wilayah Kerja (WK) Rokan melalui kegiatan eksplorasi dengan penerapan studi dan konsep baru. Hasilnya, PHR menemukan potensi sumber daya dan cadangan baru minyak dan gas (migas) di lapangan yang sudah ada (eksisting) di Blok Rokan.
EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, Eksplorasi PHR WK Rokan bersama dengan dukungan Subholding Upstream Pertamina dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan studi dan inovasi dalam upaya eksplorasi untuk meningkatkan jumlah produksi di Blok Rokan, termasuk studi potensi eksplorasi target dangkal. “Salah satunya melalui studi potensi reservoir Telisa WK Rokan yang merupakan studi pemenuhan komitmen kerja pasti WK Rokan di tahun 2022,” kata Edwil.
Saat ini, kata Edwil, produksi rata-rata PHR WK Rokan berkisar 160 ribu barel minyak per hari (BOPD) dari aset seluas lebih kurang 6.400 m2. PHR bergerak cepat mencari sumber daya dan cadangan baru di wilayah kerja paling produktif di Indonesia ini.
“Kami berorientasi dan fokus pada penerapan konsep dan teknologi baru di area yang sudah ada (eksisting),” kata Edwil.
Dia mengatakan, risiko dan ketidakpastian penemuan cadangan baru di wilayah kerja yang mature kini lebih dapat diprediksi. Ladang minyak yang sudah matang juga dipandang menarik di masa yang tidak menentu, mengingat investasi yang teratur dan dapat diandalkan. Dan untuk diketahui, saat ini ladang minyak yang sudah tua menyumbang lebih dari 70% produksi minyak dunia.
Untuk itu, kata Edwil, Tim Eksplorasi PHR WK Rokan melakukan evaluasi kembali seluruh aspek bawah permukaan (geologi, geofisika dan reservoir) di area yang sudah ada dengan mengoptimalkan data seismik dan log sumur terdahulu melalui konsep baru interpretasi bawah permukaan. Selain itu, PHR juga menerapkan konsep dan pemahaman baru bagi sistem generasi, akumulasi dan pemerangkapan minyak (petroleum system).
“Penerapan metode ini berhasil menambah portofolio penemuan tambahan sumber daya eksplorasi di tempat (in place) sekitar 350 juta barel minyak di formasi Telisa dan berhasil melakukan efisiensi tanpa mengeluarkan biaya investasi eksplorasi signifikan melalui pemboran sumur. Kegiatan penemuan eksplorasi lain yang saat ini telah dan sedang di maturasi dan evaluasi adalah potensi reservoir Petani, Pematang dan Basement,” jelas Edwil.
Dalam arti yang lebih luas, kata Edwil, penemuan ini juga menunjukkan bahwa meskipun Blok Rokan merupakan wilayah dengan hidrokarbon yang relatif matang, namun masih memiliki sisa potensi eksplorasi yang signifikan. “Penemuan ini telah memberikan dampak yang sangat positif terhadap target temuan sumber daya baru di Rokan ,” katanya.
Edwil mengatakan, rencananya sejumlah volume sumber daya baru tersebut akan segera diserahkan dari tim Eksplorasi PHR kepada tim Pengembangan PHR untuk dapat diproduksikan dalam rangka menambah produksi migas. “Sehingga temuan ini nantinya mampu menjaga kelangsungan pasokan energi nasional,” kata Edwil.