Example floating
Example floating
Berita

Kritik Pedas Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: DEMA UIN Suska Riau Menggelar Aksi Simbolik di Depan Kantor Gubernur Riau 

103
×

Kritik Pedas Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: DEMA UIN Suska Riau Menggelar Aksi Simbolik di Depan Kantor Gubernur Riau 

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Pekanbaru, Kompas 1 net – Dalam memperingati satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, DEMA UIN Suska Riau menggelar aksi simbolik di Tugu Zapin, depan Kantor Gubernur Riau. Aksi ini menjadi bentuk evaluasi tajam atas kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat, dengan semangat kritis yang tinggi dari para mahasiswa.

Acara diawali dengan yasinan dan tahlilan sebagai simbol “matinya akal” dalam satu tahun pemerintahan. Seterusnya dilakukan pembakaran simbolik program-program yang merugikan masyarakat dan dianggap problematik.

Muhammad Benny Fachrozie, Menteri Sosial Politik DEMA UIN Suska, menyuarakan orasi tajam: “Satu tahun ini adalah satu tahun kegagalan memenuhi janji janji pro rakyat. Program yang seolah-olah untuk rakyat justru memperbesar kesenjangan sosial, menutup mata terhadap penderitaan lapisan bawah, dan memerah keringat rakyat untuk diperuntukkan kebijakan yang tidak berpihak. Pemerintahan ini tidak hanya lalai, tapi telah mengkhianati harapan rakyat kecil yang menginginkan keadilan dan kemakmuran.”

Ia menambahkan, “Kita lihat sendiri bagaimana aparat dan penguasa sibuk mengurus kekayaan segelintir elite sambil menutup rapat masalah kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan yang semakin terpinggirkan. Rakyat sudah sabar menunggu perubahan, tapi yang ada hanyalah janji kosong dan kegagalan yang berulang.”

Andika Rahmat, Menko Politik dan Hukum DEMA UIN Suska, menegaskan lemahnya koordinasi pemerintahan yang membuat pengambilan keputusan lamban dan penuh kebingungan. Ia membandingkan pemerintahan ini dengan “kapal tanpa nakhoda” yang tak tahu arah.

Presiden Mahasiswa UIN Suska, Muhammad Asdilfi, mengkritik kabinet yang terlalu gemuk dan birokrasi yang berbelit-belit. “Banyaknya kementerian dan pejabat justru bikin kinerja pemerintah tidak efisien dan jauh dari kebutuhan rakyat,” ucapnya.

Aksi ini diakhiri dengan tabur bunga sebagai simbol “matinya hati nurani” pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebelum bubar, Korlap Muhammad Saputra yang juga sebagai Menteri Advokasi dan Hukum DEMA Uin Suska Riau memimpin seluruh peserta menyanyikan Lagu Indonesia Raya dengan penuh semangat dan harapan agar ke depan pemerintahan lebih responsif, bertanggung jawab, dan berpihak pada rakyat.

 

Rls

Example 300250
Example 120x600