KPNT Masuk Nominasi Ke-3 Petani Sawit Terbaik Dunia, Ahmad Fahmi: Sertifikat RSPO Menjadi Tantangan Saya Membangkitkan Semangat Petani

Merangin, Kompas 1 net- Koperasi Pemasaran Perkasa Nalo Tantan (KPNT) dari Kabupaten Merangin Provinsi Jambi menerima sertifikat kelapa sawit berkelanjutan RSPO (Rountable Sustainble Palm Oil) dalam Pertemuan Tahunan RSPO ke-20 di Bangkok, Thailand 07 – 13 November 2024.

Menariknya, dalam pertemuan RSPO ini KPNT juga terpilih menjadi 3 (tiga) nominasi lembaga petani sawit terbaik Dunia yang mampu memberikan Dampak Positif bagi para petani sawit swadaya.

Bacaan Lainnya

RSPO adalah organisasi nirlaba global yang bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan dan menerapkan standar global untuk produksi dan pengadaan minyak sawit berkelanjutan.

Hal ini disampaikan oleh Manager grup KPNT Bripka Purna Ahmad Fahmi bersama ketua KPNT Nita Trisnawati yang langsung hadir pada konferensi meja bundar tahunan tentang minyak kelapa sawit berkelanjutan.

“Ya, Alhamdulillah KPNT terpilih menjadi ke-3 (tiga) nominasi lembaga petani sawit terbaik Dunia, dan pemberian sertifikasi RSPO ini, menjadi tantangan bagi saya dalam membangkitkan semangat petani untuk menerapkan prinsip dan kriteria RSPO kedepannya,” harapnya Manager grup KPNT Ahmad Fahmi.

Dikatakan Ahmad Fahmi yang juga Wakil Ketua II DPRD kab Merangin, KPNT berdiri pada tahun 2016, dan sejak tahun 2023 mengupayakan untuk mengikuti program RSPO.

“Sebelumnya, KPNT terlebih dahulu sejak tahun 2019 telah memperoleh sertifikat sawit berkelanjutan nasional ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Semua program keberlanjutan ini berkat pendamping dari Wilmar Group melalui anak perusahaannya PT Agrindo Indah Persada (AIP),” terangnya.

Lanjut, Fahmi yang juga menjabat sebagai Waka II DPRD kabupaten Merangin ini menjelaskan, keuntungan secara langsung dalam mengikuti program sertifikasi ISPO maupun RSPO adalah perubahan pola pengelolaan kebun petani swadaya menjadi lebih baik dengan memperhatikan pengelolaan lingkungan.

Sehingga peningkatan produksi kebun yang diimbangi dengan terpelihara nya kelestarian alam agar terciptanya keberlanjutan sawit untuk masa depan yang lebih baik.

Adapun Luas kebun yang tersertifikasi seluas 3,328 hektar dengan beranggotakan 902 anggota petani swadaya dari desa sungai ulak di kecamatan Nalo Tantan.

Sebagaimana diketahui, KPNT juga menjadi koperasi petani swadaya pertama di Indonesia yang menerima dana hibah dari pemerintah sebesar Rp3,3 miliar dan satu unit excavator senilai Rp 1,8 miliar dalam Program Sarana dan Prasarana (Sarpras) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Selain itu, KPNT juga menjadi koperasi yang berkomitmen tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan petaninya tetapi juga dalam membantu anak anak petani dalam meningkatkan pendidikannya, sejak tahun 2020 KPNT sudah membantu mendampingi anak petani sejumlah 72 (tujuh puluh dua) orang dalam memperoleh beasiswa kuliah dalam program peningkatan SDM BPDPKS.**

Penulis. Tores**

Pos terkait