Rohul, Kompas 1 net – Bangsawan Eks Kerajaan Kunto Darussalam, Tengku Dodo Rada, angkat bicara mengenai konflik tapal batas antara Kabupaten Rokan Hulu dan Kampar yang telah menyebabkan 5 desa menjadi korban. Desa-desa yang terkena dampak konflik,
Dituturkannya kepada awak media Rabu 16 Juli 2025, Desa Desa tersebut adalah,
1. Desa Tanah Datar
2. Desa Intan Jaya
3. Desa Muara Intan
4. Desa Rimba Jaya
5. Desa Rimba Makmur
Kelima desa ini sebenarnya telah lama berada di wilayah adat Eks Kerajaan Kunto Darussalam, yang kini menjadi Kecamatan Kunto Darussalam, Bonai Darussalam, dan Pagaran Tapah Darussalam. Namun, konflik tapal batas ini telah menyebabkan ketidakpastian dan ketidakstabilan di wilayah perbatasan, serta berdampak pada kehidupan masyarakat setempat,” ungkapnya.
Tengku Dodo Rada menyatakan bahwa konflik tapal batas ini telah menyebabkan banyak kesulitan bagi masyarakat kami. Ia meminta agar pemerintah daerah kedua kabupaten untuk segera menyelesaikan konflik ini dan menentukan batas wilayah yang jelas.
“Konflik tapal batas ini telah menyebabkan banyak kesulitan bagi masyarakat kami. Kami meminta agar pemerintah daerah kedua kabupaten untuk segera menyelesaikan konflik ini dan menentukan batas wilayah yang jelas,” kata Tengku Dodo Rada.
Anggota DPRD Riau, M. Hasby Assodiqi, S.Sos, juga telah memprotes Gubernur Riau terkait konflik tapal batas ini. Ia meminta agar Gubernur Riau untuk segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan konflik ini dan menentukan batas wilayah yang jelas.
“Gubernur Riau harus segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan konflik tapal batas ini. Kami tidak ingin masyarakat kami terus-menerus mengalami kesulitan karena konflik ini,” kata M. Hasby Assodiqi.
Konflik tapal batas ini juga terkait dengan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, yang juga menetapkan pembentukan Kabupaten Pelalawan dan Rokan Hulu. Kemudian, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2003 melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999. Namun, konflik tapal batas ini masih belum terselesaikan hingga saat ini.
Tengku Dodo Rada meminta agar pemerintah pusat untuk memantau dan membantu menyelesaikan konflik ini. Ia berharap bahwa konflik ini dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan adil, sehingga masyarakat dapat hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan.
“Pemerintah pusat harus memantau dan membantu menyelesaikan konflik ini. Kami berharap bahwa konflik ini dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan adil,” tambah Tengku Dodo Rada.
Semoga konflik ini dapat segera diselesaikan dan masyarakat dapat hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan.
Laks Hery, Kompas 1 net melaporkan