Kompas 1 net – Penyakit atau gangguan kesehatan mental pada kehidupan sehari-hari dapat merusak interaksi sosial seseorang dengan sekitarnya atau orang lain. FREEPIX
Pencetus gangguan mental bermacam-macam mulai dari gangguan pola tidur, kelelahan berlebihan, dan ketegangan fisik.
Kesehatan mental merupakan upaya diri manusia secara menyeluruh baik fisik dan psikis untuk menjaga keseimbangan kualitas hidup. Stabilitas emosi, kondisi psikologis, serta hubungan sosial dengan sekitar menjadi beberapa ukuran terjaganya kesehatan mental seseorang seperti dikutip dari portal Ayo Sehat Kementerian Kesehatan RI.
Aspek-aspek tadi mempengaruhi cara tiap orang dalam berpikir, bertindak, dan membuat suatu keputusan atau hal-hal lainnya yang berhubungan dengan mental. Seperti dikutip dari website Badan Kesehatan Dunia (WHO), seseorang dengan kondisi mental sehat dapat meningkatkan kemampuan dan potensi dirinya secara maksimal dalam menjalankan kehidupan secara harmonis, mampu bekerja dan berkegiatan dengan baik, dan berkontribusi positif terhadap sekitar.
Sebaliknya, apabila kesehatan mental seseorang terganggu akan timbul masalah pada suasana hati, stabilitas berpikir dan kesulitan dalam pengendalian emosi. Dalam kondisi tertentu dapat memicu tindakan atau perilaku buruk dan dalam beberapa kasus cenderung destruktif kepada pihak lain.
Penyakit atau gangguan kesehatan mental pada kehidupan sehari-hari dapat merusak interaksi sosial seseorang dengan sekitarnya atau orang lain. Terdapat tiga kondisi umum dari masalah kesehatan mental meliputi stres, kecemasan berlebihan hingga menimbulkan Generalized Anxiety Disorder (GAD), dan berujung pada depresi.
Pencetusnya pun dapat bermacam-macam mulai dari gangguan pola tidur, kelelahan berlebihan, ketegangan fisik yang menimbulkan sakit kepala diikuti nyeri dada, hipertensi, obesitas, diabetes, dan sakit jantung. Pada kasus tertentu, ketiga hal penyebab terganggunya kesehatan mental bisa disebabkan oleh tekanan pekerjaan, masalah ekonomi, serta adanya ketegangan hubungan sosial.
Selain ketiga gejala di atas, gejala gangguan kesehatan mental juga ditandai oleh bipolar atau perubahan suasana hati yang terjadi tiba-tiba. Dapat pula disebabkan oleh aspek psikosis atau berkurangnya kemampuan menilai realita dari hubungan dengan sekitar. Hal itu salah satunya ditandai oleh penurunan kemampuan kapasitas mental seseorang dan dalam lanjutannya bisa menyebabkan skizofrenia.
Menurut Guru Besar Ilmu Kesehatan Kejiwaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjhin Wiguna, terdapat sejumlah upaya untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental. Seperti ditulisnya dalam makalah ilmiah terkait gangguan kesehatan mental yang dirilis pada Asian Journal of Psychiatry edisi 2015, ia menyebutkan bahwa mampu menghargai diri sendiri dan selalu melihat positif setiap masalah menjadi cara menghindari gangguan kesehatan mental.
Selain itu menyibukkan diri dengan aktivitas-aktivitas positif seperti rutin berolahraga, berkebun, membaca buku, menjaga pola makan, dan banyak beristirahat. “Perlu diingat bahwa kesehatan mental adalah hal penting yang tidak boleh dilupakan oleh siapa saja,” tulisnya.
Tidak mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok dan tidak menggunakan narkotika juga menjadi cara terhindar dari gangguan kesehatan mental. Selalu meluangkan waktu untuk melakukan relaksasi seperti meditasi, mendengarkan kajian keagamaan dan berlibur juga mampu meredam gejolak emosi sebagai penyulut gangguan kesehatan mental.
Jika seseorang sudah mulai merasakan gejala-gejala ganguan kesehatan mental jangan sungkan untuk menceritakannya kepada anggota keluarga atau orang-orang terdekat agar segera mendapatkan jalan keluar. Tak perlu ragu untuk meminta bantuan psikolog atau psikiater.
Tetaplah selalu menjaga kesehatan jiwa dan raga agar kualitas hidup meningkat dan terhindar dari segala bentuk penyakit baik dari sisi kejiwaan atau fisik.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari
Dikutip dari laman Indonesia.go.id