Ketegangan Hak Hutan Tanah Berujung Panggilan Polisi; Senin Pakar Lingkungan Turun Desa Lenggadai Hulu Rohil

Pekanbaru, Kompas 1 Net– Konflik sengketa lahan antara sekelompok masyarakat dengan JP diwilayah lahan berlokasi di Lenggadai Hulu yang konon area lahan tersebut berstatus Quo diwilayah Kecamatan Batu Hampar tak kunjung menemukan titik temu, meskipun sudah berulang-ulang dimediasi oleh pihak Kecamatan dan APH.

Dalam pemberitaan sebelumnya oleh media setempat, pada hari Minggu tanggal 03 September 2023 menerima pesan masuk melalui whatShap adanya foto sekelompok masyarakat dibelakangnya ada alat berat excavator dalam posisi dilahan hutan. Termasuk kiriman vidio rekaman visual sekelompok warga berdialog disalah satu pondok, warga yang ikut begabung konon katanya pria tersebut adalah operator alat berat tersebut.

Bacaan Lainnya

Menyikapi ketegangan masyarakat Rohil tersebut, pakar lingkungan Dr.Elviriadi angkat bicara.

“Adoimaak. Ngape macam gitu jadinye? Mana datuk datuk dan tokoh masyarakat Melayu disana? Hal hal begitu ape lak susahnye, ” ujar putra Meranti itu kepada media ini Jumat (15/9) dengan logat Melayu

Elviriadi yang dikenal lantang membela masyarakat Riau itu memaparkan solusi.

“Acccch itu masalah sederhana aja. Tentu yang paling berhak atas hutan tanah di Lenggadai Hulu itu masyarakat asli disanalah. Kalau ada pihak luar, tentu harus mempunyai legalitas yang kuat. Selain itu yang paling penting, masuk kampung pakai “assalamu’alaikum”. Dalam arti membina hubungan baik, memberi tahu segala sesuatu yang akan dikerjakan, mau bermusyawarah dan santun, ” imbuhnya

Pengurus PP Muhammadiyah itu meminta masyarakat harus menjaga martabat kampung halaman.

“Kepada tokoh, pemuda, warga Melayu dan aparat desa Lenggadai Hulu, saya minta menjaga martabat dan marwah kampung. Tegak Lurus. Pikiran Jernih. Kalau sudah begini, maka jangan ragu tegakkan kebenaran. Nyawa melayang biasa demi mempertahankan kebenaran bagi orang Melayu sejati. Ini saya dengar sampai ada dipanggil panggil polisi. Kok sampai urusan kecil sampai ke hukum pulak? Kepunan telouw temakol-laaaah, ” pungkas peneliti temakol yang ikhlas 6 tahun gundul licin demi hutan Berkey.***

 

 

Pos terkait