Pangkalan Kuras, Kompas 1 Net- Sempena hari jadi Provinsi Riau ke- 66, sekaligus menyambut hari ulang tahun kemerdekan Republik Indonesia ke -78, Pemerintah Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan gelar berbagai kegiatan dan perlombaan. Rabu 9 Agustus 2023.
Kegiatan diawali dengan perlombaan pawai seni dan budaya di sekitar Kelurahan Sorek Satu yang diikuti oleh seluruh perangkat Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, pemuda, ormas, pelajar serta Kepala Desa se – Kecamatan Pangkalan Kuras.
Camat Pangkalan Kuras Srinursari SE dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan pawai budaya ini digelar bertujuan menghidupkan kembali seni dan budaya yang ada di Kecamatan Pangkalan Kuras sudah hampir terlupakan,
“Maka dari itu, kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya- budaya yang ada di kecamatan Pangkalan Kuras yang terdiri dari berbagai Etnis serta Suku bangsa,” ungkapnya.
Srinursari meminta agar penyelenggara dan masyarakat yang ikut siap untuk menyediakan dan menampilkan budaya- budaya yang sudah hampir hilang yang sudah bagaikan pepatah yang disebut membangkitkan batang terendam.
“Silakan tampilkan budaya- budaya tradisional kita masing- masing sesuai adat, budaya dan suku bangsa yang ada di desa kita masing masing,”ucap Srinursari.
Lebih lanjut dikatakan dia, ,” Acara pawai budaya berakhir di taman bidadari sorek satu, dan adapun yang menjadi pemenang pada pawai budaya yang diadakan tersebut adalah juara 1 Desa Talau, juara 2 Desa Tanjung Beringin, juara 3 Desa Surya Indah dan Juara Harapan 1 di dapat oleh Desa Dundangan.
Masing -masing desa sudah menampilkan yang terbaik dari keanekaragaman budaya yang ada di desa masing- masing. Ucapan selamat dari berbagai pihak di berikan kepada Desa Talau yang telah menjadi pemenang pada tahun ini, tutupnya.
Sementara itu Kepala Desa Talau, Syahril dalam sambutannya menyampaikan kalau di desa yang dipimpinnya itu terdiri dari masyarakat yang heterogen, untuk itu bisanya hanya menampilkan apa- apa yang sudah menjadi tradisi serta budaya dari masyarakat di Desa Talau diantaranya pakaian adat pernikahan adat melayu, Nias, Jawa dan Batak.
“Karena kita di desa talau terdiri dari berbagai suku dan selanjutnya kita juga tampilkan tradisi menumbuk padi memakai Losung, menangguk ikan, mengangkat air pakai ambung, Di bidang kesenian dari melayu gondang Tetawak,dari jawa Barongan, Jarkep,” ungkapnya.
Syahril menambahkan bahwa ianya bersyukur atas kekompakan warga hingga acara dapat berlangsung.
”Alhamdulillah berkat kekompakan masyarakat, pemuda, para tokoh- tokoh masyarakat serta pemerintah desa kita bisa menarik perhatian masyarakat pangkalan kuras dan para dewan juri.
Saya juga mengapresiasi ketua BPD desa talau yang juga ikut ambil bagian dalam menampilkan tradisi menangguk dan semoga ini bisa menjadi tauladan bagi generasi berikutnya agar lebih giat serta kompak lagi dalam berbagai kegiatan,” Ujar Kades Talau sembari menutup kata sambutannya dengan meng- yel yel Desa Talau…..Bertuah,”
Terakhir, Salah seorang dari dewan juri, Taufik Akbar ikut memberikan kata sambutan, Taufik Akbar mengatakan,” Saya memberikan ucapan selamat dan kita melihat pada pawai budaya ini desa Talau memang luar biasa, selain menampilkan budaya- budaya dan tradisi tua- tua dulu desa talau juga mengayomi suku- suku yang berada di desanya ini dan ini dibuktikan dengan adanya pakaian adat suku kita yaitu Nias, Jawa maupun Batak, juga pesertanya kompak dan diiringi gondang tetawak, selamat ya pertahankan terus,” Seru Taufik.