….Usah dihiraukan kicauan camar dilaut biru…
Karena gelombangmu jua yang kutunggu…
Terlalu jauh lurah kuturuni. Namun tak setapak pun jejakmu kutemui
Tiba tiba selaksa tsunami menghadang pantaiku…dan pantaimu yang galau..
Makin terasa debur ombakmu…yang berderak derik menggoncang perahu rindu..
Tatkala ku ingat waktu selendangmu…Salbiah..โ๏ธ๐ธ๐ฑ๐
koyak tersangkut ranting ranting bakau….dan dibawa lari anak anak kepeting ke teluk luka…
Disini…di muara sungai tua tanpa biota…ada budak Bantan telanjang dada.. hatinya satu padu
Tak Mendua…Membersamai Pasir Berbisik Selat Baru…
Matanya kosong menatap kejauhan samudera…Berdiri menjadi Candi..
Pulanglah Elang Biru ke Pangkuan Senjakala…
Karena Syaukani Menunggu Menunggumoe di Teluk Luka…
Panam, 23 Maret 2022
*Elviriadi adalah penulis puisi & cerpen. Juga ahli Lingkungan Hidup & Kehutanan*