ROHIL, Kompas 1 Net –Pertemuan antara tokoh masyarakat Rohul Pak Jito dan Bambang dengan pakar lingkungan Dr.Elviriadi berlangsung khidmat siang Ahad (1/1/23).
Pantauan Awak media di lapangan pembicaraan tersebut membahas penyelamatan aset rakyat yang dikendalikan korporasi serta implementasi reform agraria.
“Tadi kita dah bicara dengan pak Doktor. Ada sejumlah asset tanah milik masyarakat yang perlu dikembalikan pihak perusahaan. Dan kita minta pak Dr. Elviriadi dan Mas Doni, SH gerakkan gugus tugas reform agraria, ” ungkap Jito.
Seperti diketahui, Gugus Tugas Reforma Agraria belum berjalan di daerah daerah. Hal mana memicu konflik agraria di tanah air.
Dihubungi terpisah pakar lingkungan Dr.Elviridi mengaku reforma agraria bisa terlaksana namun harus tangguh.
“Walaupun bisa, reforma agraria tak mudah. Asset tanah dan sumberdaya alam sudah telanjur dikuasai cukong. Redistribusi tanah ke rakyat harus melalui kerja keras dan perlawanan struktural. Apalagi Gugus Tugasnya di pegang pejabat daerah. Padahal selama ini mentok nya justru di birokrasi, ” ujar mantan aktivis mahasiswa.
Elviriadi yang kerap jadi ahli di pengadilan mengaku tarik ulur reforma agraria masih alot
“Aaaaaaaaaaacch payahlah. Ape nak di reformakan. Kaum kapitalis takkan tinggal diam melihat rakyat nak bangkit. Tapi perubahan sosial itu terjadi bila ada aktor yang tangguh. Belanda sama jepang aja bisa dikalahkan. Apalagi ada pak Jito, Bambang, Warsimin, Luci, Sugiharto, Pak Oto, Laksmana Heri, maka selesailah digiling penjajahan gaya baru cukong tuan takur di Rohul dan Riau. Kalau tak ada yang berani melawan, alamat burung hantu pun meloncat ke loteng jadi tokek. Kepunan temakol tokek laaaah, “pungkas peneliti burung hantu yang ikhlas gundul permanen demi hutan Rohul.****
Editor Zurfami