Jalan Tol Trans Sumatera Tahap I Telah Membentang Sepanjang 1.064 Kilometer

Foto : JTTS – Dokumen PT Hutama Karya

Sampai Oktober 2022, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap I telah membentang sepanjang 1.064 Kilometer

Bacaan Lainnya

Pada tahun 2022, target penambahan ruas JTTS sepanjang ekuivalen 77,26 km diantaranya Banda Aceh – Sigli (Seksi 1,5 dan 6) sepanjang 0,35 Km,.

Binjai – Langsa (Seksi Binjai – Pangkalan Brandan) sepanjang 24,07 Km, ruas Kisaran – Indrapura sepanjang 11,11 Km, Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 4,95 Km, Bangkinang – Pangkalan sepanjang 4,19 Km.

Kemudian, Jalan Tol Trans Sumatera Simpang Indralaya – Prabumulih 21,12 Km dan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat 10 Km

Dilansir dari laman hutama karya, Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan secara ekuivalen panjang ruas JTTS tahap I ialah 1064 km, dengan ruas operasional sepanjang 549 Km dan ruas konstruksi sepanjang 515 Km. Selasa (25/10/2022).

Koentjoro menjelaskan, sejak September 2022 ruas JTTS yang telah beroperasi diantaranya ruas tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 (6 Km) dan Binjai – Stabat Seksi 1 (12 Km), ada pula ruas tol yang akan beroperasi dalam waktu dekat yakni ruas tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 Km) dan ruas Pekanbaru – Bangkinang (31 Km).

“Fokus perusahaan pada tahun 2023 hingga 2024 mendatang untuk menyelesaikan pengerjaan konstruksi JTTS tahap I.” kata Koentjoro

Koentjoro menerangkan pada tahun 2023 mendatang Hutama Karya akan fokus menyelesaikan seluruh pembangunan JTTS ruas tahap I dengan target pembangunan ruas tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1, 5 dan 6 (2km), Kisaran – Indrapura (23km), Sicincin – Padang (8km), Bangkinang – Pangkalan (7km), Pekanbaru – Bangkinang (5km).

Kemudian JTTS Binjai – Langsa Seksi Binjai – Pangkalan Brandan (5km) dan dapat mengoperasionalkan antara lain ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 1, 5 dan 6, ruas tol Indrapura – Kisaran, ruas tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, ruas tol Bangkinang – Pangkalan, dan ruas tol Indralaya – Muara Enim seksi Indralaya – Prabumulih.

Sekedar informasi, pembangunan JTTS didukung oleh pemerintah berupa pendanaan PMN (Penyertaan Modal Negara) serta untuk beberapa ruas konstruksinya mendapatkan pendanaan dari ekuitas dan penerbitan GMTN (Global Medium Term Notes).

Selain itu, dalam meningkatkan skala perekonomian masyarakat, pada ruas-ruas tol yang dikelola, Hutama Karya juga berkomitmen dalam melibatkan dan mengutamakan peran masyarakat setempat dan pengusaha lokal (UMKM) dengan memfasilitasi sewa tenant khusus UMKM dengan sistem sewa terjangkau.

“Saat ini, ada 21 rest area yang telah beroperasi pada Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung dan Palembang – Indralaya yang seluruh tenant-nya merupakan 100 persen masyarakat setempat dan pengusaha lokal (UMKM). Keterisian/Occupancy dari UMKM saat ini (pada tahun 2022) rata-rata di angka 50% dari total yang harapannya di tahun depan (pada tahun 2023) akan kami optimalkan rata-rata di angka 60 persen.” jelas Koentjoro

Hutama Karya juga memperhatikan dan mendorong masyarakat setempat dan pengusaha lokal (UMKM) dengan melakukan monitoring dan evaluasi serta terus memberikan pelatihan berkala yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas keterampilan masyarakat setempat dan pengusaha lokal (UMKM).

Pada Senin (19/9), TJSL Hutama Karya menggelar pelatihan capacity buliding bagi Usaha Mikro Kecil (UMK) yang ada di rest area 215B ruas Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberi pemahaman bagi UMK mengenai pengelolaan dan digitalisasi keuangan usaha, pentingnya sertifikasi halal dan higienitas produk. Sebanyak 55 UMK turut hadir mengikuti dan merespon baik pelaksanaan kegiatan pelatihan ini.

Harapannya, dukungan dari Hutama Karya terhadap masyarakat setempat dan pengusaha lokal (UMKM) dapat mendorong perkembangan perekonomian di kawasan tersebut (*)

 

 

 

K1N/ Harianreportase.com

Pos terkait