Hizib Nashor, “Keris” Melayu Rempang Yang Melintang Oleh : Elviriadi

Peti khazanah simpanan kekayaan Islam sungguh tak terkira. Ada wirid-wirid ketika situasi genting, ada ratib sebagai benteng. Yang dahsyat, ulama ulama juga menyiapkan senjata bila diri terancam; Hizib namanya.

Hizib berisi kumpulan ayat ayat Alquran dan al hadits besutan Ulama Auliya Allah. Fungsinya ganda seperti dua sisi mata uang; alat defensif (pertahanan) dan senjata menyerang (ofensif).

Antara hizib yang populer dikalangan umat islam indonesia termasuk Hizib Nashor dan Hizib Bahr. Keduanya karya al ulama warasatul ambiya Syeikh Abul Hasan As Sadzily.

Hizib Nashor sangat cocok didaya gunakan pada situasi pribadi dan masyarakat yang tertekan seperti yang terjadi di Pulau Rempang Batam Kepulauan Riau.

Dulu pun, waktu saya kecil kecil di kampung, orang orang tua Melayu Selatpanjang membaca ratib keliling kampung. Kadang diselingi tahlil. Tujuannya meminta kepada Allah swt perlindungan dari gangguan syaithon, jin, penguasa zalim dan orang yang melampaui batas.

Kini, di era yang katanya demokrasi berkembang maju, masyarakat Melayu Rempang hidup dalam dilema yang memedihkan. Hendak melawan, awak tak berkemampuan. Diikuti rencana “Eco City” nasib tergusur dari kampung asli.

Rupa rupanya ada bunker senjata yang tersimpan dalam tradisi masyarakat Melayu Kepri. Tetua adat di sana, kata Aki (kakek) sebelum kami tidur malam, sering kembali ke agama bila musibah menimpa. Tetua Melayu Riau, termasuk Batam Tanjung Pinang, Lingga, Rempang Galang, Tanjung Balai Karimun Selatpanjang Siak Bengkalis melazimkan membaca wirid, ratib dan juga hizib.

Hizib Nashor bisa dikatakan keris Melayu Rempang yang melintang. Sebab menurut ulama yang mulia, hizib nashor sungguh keras efeknya. Lihatlah sebagian kecil arti dari bacaan teks dibawah ini :

Yaa Allah! Dengan perantaraan kekuatan kekua-saan penaklukan-Mu; dengan perantaraan kecepatan datangnya pertolongan-Mu; dengan peranta-raan kecemburuan-Mu bagi pelanggaran terhadap larangan-larangan-Mu; dengan perantaraan perlindungan-Mu terhadap orang yang memohon perlindungan dengan ayat-ayat-Mu, kami memohon kepada-Mu, Ya Allah,Ya Allah, Ya Allah, Yaa Sami’ (Wahai Yang Maha Mendengar), Ya Qariib (Maha Dekat), Ya Mujib (Pengabul doa), Ya Sari’ (Maha Cepat), Ya Muntaqimu (Penuntut Balas), ya Qahhar (Maha Perkasa), wahai Yang Keras siksaan-Nya, wahai Maha Kuasa, wahai Yang Agung penundukan-Nya, wahai Dzat Yang penaklukan para penguasa tidak mampu melumpuhkan-Nya dan tidak sulit atas-Nya menghancurkan orang yang durhaka dari kalangan para raja, kaisar dan musuh yang kurang ajar.

Aku memohon kepada-Mu, kiranya Engkau jadikan persekongkolan orang yang bermaksud jahat kepada kami mengakibatkan ia terbantai sendiri, (jadikan) kemakaran orang yang makar kepada kami kembali kepada dirinya, (Jadikan) galian orang yang menggali lubang untuk kami membuatnya jatuh sendiri kedalamnya. Dan orang yang memasang jaring tipuan kepada kami, jadikan ia, wahai Tuhanku, terjerumus kedalamnya, binasa didalamnya dan menjadi tawanannya, “

“Ya Allah! Cerai beraikan persatuan mereka dan pisah-pisahkan jamaah/organisasi mereka. Ya Allah! Sedikitkan jumlah mereka. Ya Allah! Buatlah batas-batas (barisan) mereka menjadi kocar kacir. Ya Allah! Jadikan lingkaran/melapetaka atas mereka. Ya Allah! Turunkan azab siksaan kepada mereka.”

Sebagian orang arif menjelaskan bahwa Hizib Nashar berulangkali mujarab. Dengan perantara hizib ini, Allah menghancurkan kaum yang sewenang-wenang yang durhaka dan orang-orang zalim yang melampaui batas. Janganlah engkau memanfaatkan doa ini untuk menyerang orang yang tidak berhak secara syara’. Tapi apa pun, Membaca Hizib Nashor adalah pilihan tindakan bagi masyarakat melayu Rempang dalam mempertahankan diri, harta dan kehormatannya. Sebagai ikhtiar ditengah kepungan orang orang kuat, hizib ini harus dicoba. Takkan Melayu Hilang di Bumi.***

 

Elviriadi adalah seoramg Mubaligh di Idarah Kemakmuran Masjid Indonesia (IKMI). Bermastautin di pekanbaru.

 

Pos terkait