Merangin, Kompas 1 net– Suasana heboh terjadi di rumah kontrakan di RT 29, Desa Sungai Ulak Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin-Jambi. Pasalnya dua orang gantung diri terdiri dari 1 laki-laki dan 1 perempuan ditemukan Rabu tanggal 11 Desember 2024.
Diketahui, Dua orang korban tersebut merupakan Warga yang baru menetap salah satu dikontrakan yang ada di Desa Sungai Ulak, dan informasi yang diperoleh dari salah satu warga setempat bahwa kedua korban ditemukan sesudah sholat ashar, kedua korban adalah laki-laki dan perempuan.
Sehingga kejadian ini sangat menggemparkan Warga sekitar yang mana kejadian ini belum diketahui penyebabnya.
Terpisah, selaku Kades Sungai Ulak Muktar Jais saat dikonfirmasi melalui what’sap terkait dengan kejadian tersebut mengatakan kalau dirinya dalam perjalanan.
” Mayat bunuh diri, “abg lagi di jalan, lagi bawa mobil,” ucap Kades.
Lebih lanjut, beberapa menit kemudian Muktar Jais (Kades) mengirim tanggapan berupa pesan teks ke awak Media ini melalui what’sap menyebutkan.
“Kasus pasangan suami istri di Desa Sungai RT 29, Ulak, Kabupaten Merangin, yang ditemukan gantung diri adalah tragedi yang sangat menyayat hati.” ungkap kades.
Sebagaimana diketahui, Peristiwa yang seperti ini, biasanya muncul banyak nya pertanyaan dan keprihatinan dikalangan Masyarakat, baik itu terkait motif maupun keadaan psikologis pasangan tersebut sebelum insiden terjadi.
Selanjutnya, sebagai tanggapan dari saya, berikut beberapa hal yang penting untuk kita perhatikan secara bersama.
“Yang pertama. Empati dan Dukungan untuk Keluarga yang ditinggalkan Masyarakat perlu memberikan dukungan emosional kepada keluarga yang ditinggalkan. Kehilangan dua orang sekaligus dalam situasi seperti ini tentu sangat berat. Perhatian dan solidaritas sangat dibutuhkan untuk membantu mereka melewati masa sulit,” tutur Kades.
“Yang kedua. Pentingnya Penyelidikan oleh Pihak Berwenang. Aparat kepolisian perlu melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab peristiwa tersebut, apakah murni bunuh diri atau ada faktor lain yang memengaruhi. Hasil penyelidikan ini penting untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat dan keluarga korban,” imbuhnya
“Dan yang ke tiga. Kesadaran tentang Kesehatan Mental Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa isu kesehatan mental harus lebih diperhatikan, terutama di wilayah pedesaan. Tekanan ekonomi, konflik rumah tangga, atau masalah pribadi lainnya sering kali tidak diungkapkan karena kurangnya akses ke bantuan psikologis atau stigma sosial. Pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan kesadaran serta menyediakan akses layanan konseling atau pendampingan psikologis.” tandas Kades.**
Tores.**