Etape 2020-2029 Kepemimpinan Rokan Hilir (Rohil) dan sebagian besar kabupaten di Riau adalah produk reformasi 1998, yakni ketika kebijakan otonomi daerah mewujudkan pemekaran kabupaten-kabupaten baru hampir di seluruh tanah air. Persisnya, 4 oktober nanti Rohil berulang tahun ke 25 Tahun.
Pertanyaan umumnya, di usia yang segitu, apakah Rohil telah dimanfaatkan sebagai organisasi pemerintah untuk kebaikan bersama ?. Bagi masyarakat banyak, jawaban atas pertanyaan itu selalu tertuju pada siapa Pemimpinnya ? . Dalam konteks kekinian, mampukah kita menakar bagaimana kriteria pemimpin yang dibutuhkan untuk menjawab persoalan itu ?. Khususnya Rohil, mau tak mau, Pemimpin yang diharapkan harus memimpin ketika Rohil telah dikelola selama lebih 20 tahun, di saat yang bersamaan terjadi perubahan terhadap model tata kelola pemerintahannya.
Syahdan, sebagai tanah lahir saya ingin berpendapat menyongsong musim Pilkada Rohil mendatang. Terkhusus pada perspektif kepemimpinan politiknya, di tengah perubahan budaya pengelolaan pemerintah yang dinamis namun terwariskan pola dan budaya lama. Perspektif ini umpama mata air yang mengaliri kemauan-kemauan dan kehendak masyarakat terhadap Rohil yang bertumbuh dan bertambah maju. Suatu kehendak yang menjadi tujuan mulia politik itu sendiri.
Bagaimana seterusnya ?. Kita ingin Pilkada rohil mengurai sentimen negatif menjadi rasa kasih sayang antar sesama, karena masyarakat kita pada dasarnya telah bertaraf mampu, untuk selanjutnya kita ajak menengok persoalan tanpa rayuan bernuansa hasut. Meskipun tidak ada salahnya jika pemerintah harus di kritik, sebagai pengingat agar bekerja baik dan bergerak cepat mencari solusi persoalan yang dihadapi.
Pembangunan jalan lintas Bangko- Kubu oleh PT. Pertamina Hulu Rokan adalah salah satu potret sistem kerja mengurus daerah. Sebab Kabupaten adalah salah satu unit Organisasi Pemerintah, yang memiliki kelebihan dan kelemahan utama. Kelebihan utamanya adalah sebagai lokomotif pembangunan nasional. Sementara kelemahan utamanya harus menghadapi secara langsung keluhan masyarakat dalam banyak aspek, disaat terbatasnya kewenangan.
Saya mengamati, semangat perbaikan dan kemajuan yang di amanahkan ke pundak Pak Afrizal Sintong pada Pilkada 2020 silam, telah membuka tabir kebuntuan masyarakat kita mencari-cari pemimpin yang pantas hingga 2029 mendatang. Respresentasi kepemimpinan yang lahir dari karakteristik akar rumput (masyarakat umum), memiliki mentalitas mengurus daerah dalam dinamika apapun, dan bernurani kerakyatan meski dihembus isu-isu liar yang lazim dalam budaya berpolitik orang-orang kita.
Tumbuh dan Bertambah Majulah ROHIL ku !!!
Salam hormat.
Zunnur Roin