Pekanbaru | Kompas 1 Net-Aksi heroik Aliansi Masyarakat Sipil Rokan Hilir (Almasri) menyurati resmi Kanwil BPN soal tolak HGU diapresiasi Dr.Elviriadi.
Pakar lingkungan hidup yang dikenal pro rakyat bawah itu mengaku takjub pada kesadaran kebangkitan rakyat Riau sebagaimana rilis pada Sabtu (29/1/22).
“Tak selamanya manusia itu lemah, dan bisa dibodohi. Agaknya Almasri ini tanda tanda kebangkitan Riau yang diawali dengan kebangkitan kesadaran kritis, ” kata akademisi penikmat filsafat itu.
Elviriadi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu mengaku heran dengan setianya pemerintah pada kemampuan investor di sektor sumberdaya alam.
“Heran juga ya, kok yang gagal mematuhi aturan dan merusak ekosistem dan sosial di kasi trust terus ya. Apa tak ambil fakta fakta lapangan? Diktum SK Menhut itu aoa dipatuhi? Peraturan Menteri terkait apakah implementatif? Konflik sosial menyeruak apakah layak AMDAL? Atau ini faktor moral (tuna-moral) yang ultra defensif sehingga masa depan bangsa dipertaruhkan? ” tanya aktivis ICMI itu.
Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu menyatakan rakyat sudah punya konsep jelas.
“Oh kita rakyat dah punya konsep dari dulu, sejak diskursus pembangunan era 70-an. Dah klir jauh jauh hari. Mereka aja yang stereotype, dan malas baca buku. Hulu-hilir pengelolaan sumberdaya alam, sustanaible management, ekonomi lingkungan, market plan, itu lagu lama semua. Masyarakat desa itu dah melek, know how, capacity building dan pruden. Tuan tuan metropolis itu aja yang kamuflatif, ” sindir mantan aktivis mahasiswa.
Ah sudahlah, mending dukung gerakan kayak Almasri. Biar korporasi itu tau, cinta mereka ditolak mentah mentah dan konstitusional. Daripada rakyat Riau kepunan (gal dapat apa apa). Kepunan telouw temakol lah, Wak! Pungkas peneliti gambut yang rutin gundul demi hutan.***
Zurfami